Bisnis
Rabu, 27 April 2022 - 20:14 WIB

Realisasi Investasi Capai Rp282,4 Triliun, 319.013 Naker Terserap

Annasa Rizki Kamalina  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Solopos.com, JAKARTA – Realisasi investasi pada kuartal I/2022 yang mencapai Rp282,4 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 319.013 orang.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan serapan tenaga kerja naik 2,3 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Kenaikan ini didukung oleh nilai realisasi investasi yang naik 28,5 persen yoy.

Advertisement

“Alhamdulillah semua berkat bantuan teman-teman Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu [DPMPTSP] kabupaten/kota/provinsi,” ujar Bahlil dalam konferensi pers ‘Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2022, Rabu (27/4/2022) seperti dilansir Bisnis.

Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) berkontribusi 52,1 persen sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 47,9 persen atau setara Rp135,2 triliun.

Advertisement

Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) berkontribusi 52,1 persen sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 47,9 persen atau setara Rp135,2 triliun.

Nilai tersebut naik, baik secara tahunan maupun kuartalan. BKPM juga turut merealisasikan penanaman modal yang tidak hanya berfokus pada pulau Jawa. Per kuartal I/2022, penanaman modal di luar Jawa tercatat sebesar 52,7 persen atau naik 30 persen yoy.

Baca Juga: Tertinggi dalam 10 Tahun, Investasi Kuartal I/2022 Tembus Rp282 Triliun

Advertisement

Kemudian, posisi kedua ditempati sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp39,5 triliun. Melihat data BKPM, serapan tenaga kerja sejak 2019 tercatat fluktuatif hingga kuartal I/2022.

Pada saat awal pandemi muncul pada kuartal II/2020, tercatat sebanyak 263 tenaga kerja yang terserap atau turun 13,1 persen mtm.

Baca Juga: Investasi Emas Vs Saham, Mana Paling Bikin Untung?

Advertisement

Sama halnya pada kuartal III/2021 di mana varian Delta menyebar yang turut menurunkan penyerapan tenaga kerja. Bahlil mengatakan akan terus mengedepankan sektor padat karya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan.

“Strategi investasi kita akan dorong bagaimana tidak hanya mendahulukan teknologi. Tapi juga berbasis pada padat karya untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” ungkap Bahlil.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Realisasi Investasi Rp282,4 Triliun, Serapan Tenaga Kerja Terkerek.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif