SOLOPOS.COM - Serangkaian acara donor darah The Sunan Hotel Solo, di Loji Gandrung, Selasa (7/2/2023). (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — The Sunan Hotel Solo menggelar donor darah sebagai rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-54 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), di Loji Gandrung,  Selasa (7/2/2023).

Dalam acara tersebut terkumpul 100 kantong darah dari para pendonor. The Sunan Hotel Solo didukung sepenuhnya oleh BPC PHRI Solo, PMI Solo, Pemkot Solo, dan Solopos Media Grup.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Sementara, peserta pendonor berasal dari anggota BPC PHRI Solo seperti General Manager, karyawan hotel, restoran, dan lembaga pendidikan pariwisata serta masyarakat umum.

General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, menyebut Loji Gandrung dipilih sebagai lokasi donor darah untuk mengenalkan salah satu ikon destinasi wisata Kota Solo.

Selama acara, para pendonor dihibur dengan bermacam game & doorprize serta live music.

Sejak 2005

Kegiatan donor darah The Sunan Hotel Solo telah berlangsung sejak 2005. Konsistensi tersebut mengantarkan The Sunan Hotel Solo meraih penghargaan dari PMI sebagai jumlah pendonor terbanyak dalam kategori perhotelan pada 2019.

Tujuan acara donor darah, kata Retno, untuk merekatkan anggota BPC PHRI Solo.

Ketua BPC PHRI Solo, Abdullah Soewarno, mengatakan acara ini juga bertujuan menumbuhkan kepekaan sosial dan rasa ingin membantu sesama yang membutuhkan.

Abdullah juga meminta sejumlah hotel berbenah menyambut bulan puasa dan Lebaran 2023,

“Saat puasa hotel itu sepi, sebaiknya saat itu dipakai untuk berbenah baik fisik [bangunan] maupun tenaga kerja terkhusus pelatihan pegawai bagaimana cara pelayanan saat mengalami peak season,” kata Abdullah kepada Solopos.com, Selasa (7/2/2023).

Tren hotel di Solo disebut Abdullah juga dipengaruhi kedatangan wisatawan yang bersamaan karena event tertentu. Event lokal dan nasional yang disebut Abdullah harus diadakan di hotel bintang 4 dan 5 membuat Solo mengalami kekurangan hotel.

“Pemerintah pusat dan pemerintah daerah saat pejabat setingkat direktur menginap juga harus di hotel bintang 4, membuat terjadi kondisi kekurangan hotel. Saya harapkan hotel bintang 5 bertambah di Kota Solo,” tambah Abdullah.

Bertambahnya hotel bintang 5 disebut Abdullah bisa memenuhi kebutuhan karena jumlahnya di Solo masih sedikit. Pria itu juga menyarankan pengembangan hotel bintang 5 bisa dilakukan di daerah Mojosongo, Solo Utara, dan di sekitar jalan Adi Sutjipto.

Namun tantangan membuka hotel bintang 5 di tengah kota adalah lahan yang luas minimal 1 hektare, tutur Abdullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya