SOLOPOS.COM - Salah satu proyek PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Hingga akhir Juni atau semester I/2023, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kenaikan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp975 miliar atau naik 46% dibandingkan periode yang sama pada 2022.

“Kami terus berupaya sehingga dapat mencapai target nilai kontrak baru hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp3,8 triliun,” ungkap Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perolehan kontrak baru ini didominasi dari kontrak dari Non Waskita Grup yang merupakan gabungan dari Pemerintah, BUMN, dan Swasta sebesar 64% antara lain Proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3, Proyek Pembangunan Proyek Area Gasing Kec Talang Kelapa Banyuasin Sumatera Selatan, Proyek Tol IKN Segmen SP. Tempadung – Jembatan Pulau Balang, dan Proyek Pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang.

Sedangkan perolehan nilai kontrak dari Waskita Grup sebesar 36% antara lain Proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Istana Kepresidenan di IKN, Pengadaan Material Spun Pile Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung Paket IV Seksi 3, Proyek Rekonstruksi Jembatan Palu, Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Kampus II UIN Bandung dan proyek besar lainnya.

“Khusus untuk nilai kontrak dari proyek IKN pada tahun 2022-2023, WSBP berhasil membukukan kontrak baru dari mega proyek ini sebesar Rp237 miliar,”ungkapnya.

Dengan perolehan nilai kontrak tersebut, tercatat total segmentasi NKB berdasarkan pasar sebesar 42% berasal dari BUMN/BUMD, 57% dari pihak swasta, dan sisanya berasal dari kontrak proyek Pemerintah.

 Salah satu proyek PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). (Istimewa)

Salah satu proyek PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). (Istimewa)

Sementara itu segmentasi NKB berdasarkan pekerjaan ialah 33% berasal dari produk precast, 57% dari readymix, 10% jasa konstruksi.

“Kami memiliki sumber daya yang mumpuni di mana WSBP memiliki 9 plant, 23 batching plant, dan 2 quarry yg tersebar di wilayah Indonesia,” tambah Fandy.

Adanya dukungan sumber daya manusia yang berkompeten, inovasi produk, dan teknologi informasi menjadi faktor pendukung perusahaan untuk mencapai target nilai kontrak baru di tahun ini dengan meraih kontrak-kontrak proyek yang sehat secara finansial.

“Tahun ini kami menekankan pada perluasan target pasar dengan berfokus pada kerjasama dengan pihak-pihak eksternal diluar dari Waskita Grup,” ungkapnya.

Selama dalam masa restrukturisasi, WSBP juga akan berfokus pada tingkat kesehatan rasio keuangan atas proyek-proyek yang akan dijalankan.

“Pada semester II/2023 ini kami akan membidik beberapa proyek besar yang diharapkan dapat menaikkan kinerja perusahaan seperti proyek jalan tol, jembatan, gedung, dan proyek lainnya,” jelasnya.

WSBP juga menargetkan peningkatan pada pasar retail. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan dan ekspansi ke pasar eksternal baik di dalam maupun luar negeri.

Perseroan terus melakukan ekspansi pasar eksternal dan internal grup untuk mencapai target Nilai Kontrak Baru tahun 2023. Salah satunya Perseroan terus meningkatkan perolehan proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang baik. Proyek-proyek strategis pemerintah seperti Ibu Kota Negara, Jalan tol Trans Sumatera, dan proyek lainnya juga menjadi salah satu target Perseroan guna mencapai target
NKB tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya