Bisnis
Rabu, 23 Maret 2022 - 12:47 WIB

Pupuk Indonesia Turunkan Produksi NPK, Begini Alasannya

Reni Lestari  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pupuk NPK Phonska. (Istimewa/Dokumentasi PT Petrokimia Gresik)

Solopos.com, JAKARTA–PT Pupuk Indonesia (Persero) menurunkan proyeksi produksi NPK akibat naiknya harga bahan baku.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan holding pupuk tersebut memiliki kapasitas terpasang pupuk NPK sebesar 3,5 juta ton per tahun.

Advertisement

Baca Juga: Pemerintah Cabut Subsidi 3 Jenis Pupuk, KTNA Sragen Meradang

Mahalnya harga bahan baku dapat menggerus produksi NPK menjadi 2,4 juta ton hingga 2,6 juta ton tahun ini.

Sepanjang tahun lalu, produksi Pupuk Indonesia mencapai 12,23 juta ton, relatif konstan dari realisasi 2020 sebesar 12,25 juta ton. Pada 2021, produksi NPK tercatat sebesar 3,16 juta ton, naik tipis dari capaian 2020 sebesar 3,04 juta ton.

Advertisement

Baca Juga: Petani Sragen Geger Subsidi Pupuk Khusus Urea-NPK, Lah Organik Gimana?

“Sebenarnya kemampuan kami adalah 3,5 juta ton, tetapi karena kondisi bahan baku yang sangat mahal pada saat ini, kami terpaksa mengkonversikan pabrik NPK menjadi bahan baku NPK, karena kami harus membuat DAP [Diamonium fosfat], sehingga produksi kami turun menjadi 2,4 sampai 2,6 juta ton,” kata Bakir saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Selasa (22/3/2022).

Dengan proyeksi tersebut maka utilitas kapasitas produksi NPK Pupuk Indonesia berada di angka 68% hingga 74%. Meski produksi turun, Bakir mengatakan perseroan telah mengantongi stok yang cukup untuk menyuplai pasar. Stok NPK sebesar 150% di atas ketentuan minimum, sedangkan persediaan Urea mencapai 179% dari angka minimum.

Advertisement

Baca Juga: Aneh! Pupuk Bersubsidi Ilegal Marak saat Petani Madiun Kesulitan Pupuk

Stok jenis pupuk lain juga tercatat di atas angka minimum, yakni SP-36 19.500 ton (177%), ZA 24.700 ton (209%), dan pupuk organik cair 35.000 ton (110%). “Ini sudah disetujui oleh Komisi IV untuk dapat menyalurkan pupuk lain selain NPK dan Urea,” lanjutnya.

Tak hanya menggerus produksi, lonjakan harga pupuk dan bahan baku pupuk di dunia juga ikut mengerek harga pupuk nonsubsidi di dalam negeri. Hal itu sebagai imbas melonjaknya harga berbagai komoditas dunia, antara lain terpengaruh krisis energi di sejumlah belahan dunia, dan yang terbaru konflik Rusia-Ukraina.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com berjudul Bahan Baku Mahal, Pupuk Indonesia Turunkan Produksi NPK

Advertisement
Kata Kunci : Pupuk Indonesia Pupuk NPK
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif