SOLOPOS.COM - Peternakan sapi terintegrasi milik Widodo Makmur Perkasa di Cianjur. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — PT Widodo Makmur Perkasa bersiap melangsungkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 25% saham. Perusahaan yang menaungi lima lini bisnis ini punya peternakan di Wonogiri, Klaten, Gunungkidul, hingga Cianjur.

“Harapan kami bahwa dengan terlaksananya proses IPO ini dapat membawa pertumbuhan yang lebih kuat dari seluruh anak usaha atau lini bisnis yang berada di bawah naungan WMP. Pertumbuhan terutama akan didorong dari pengembangan atau ekspansi fasilitas produksi serta perluasan jaringan distribusi produk grup,” ujar Founder & CEO WMP, Tumiyana, dalam konfrensi pers yang disiarkan secara live streaming, Kamis (28/10/2021).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Widodo Makmur Perkasa merupakan perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging (meat processing), peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.

Dimulai dari usaha feedlot sejak 1995 dan mulai dikembangkan secara profesional pada 2003, WMP kini bersiap untuk go public. Peternakan sapi WMP dibuka di dua lokasi dengan total kapasitas 172.000 ekor per tahun dan merupakan peternakan sapi terintegrasi terbesar di Indonesia, berdasarkan riset Frost & Sullivan.

Baca Juga: Widodo Makmur Perkasa Tawarkan Saham Hingga 25%

Dua peternakan sapi tersebut terletak di Cianjur, Jawa Barat, seluas 130 hektare (ha) dan Cariu, Bogor, Jawa Barat, seluas 35 ha. Adapun kapasitas produksi pakan ternak mencapai 131.000 ton per tahun.

Widodo Makmur Perkasa
Program sapi unggulan yang dijalankan Widodo Makmur Perkasa. (Istimewa)

Untuk peternakan ayam terintegrasi, WMP mengoperasikan beberapa fasilitas, yaitu GPS Gunungkidul dengan kapasitas 64.000 day old chick (DOC) GPS; PS Sukabumi, Gunungkidul dengan kapasitas 440.000 DOC; broiler commercial Cianjur yang masih dalam pengembangan, Wonogiri dengan kapasitas 6.800.000 DOC FS; peternakan ayam petelur Klaten dengan kapasitas produksi 9.360.000 butir per tahun.

Kegiatan usaha tersebut dilakukan oleh anak usaha WMP, yaitu PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2021.

WMUU mengadopsi model bisnis unggas yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Selain peternakan, perseroan melakukan kegiatan penetasan, commercial farms, pabrik pakan, hingga rumah potong hewan unggas.

WMUU mengoperasikan dua fasilitas penetasan dengan kapasitas produksi 4.000.000 telur per bulan. Perseroan juga mengoperasikan satu pabrik pakan di Balaraja dan tengah mengembangkan satu pabrik pakan di Ngawi dengan kapasitas gabungan 883.000 ton per tahun. Sedangkan RPH perseroan di Klaten dan Wonogiri memiliki kapasitas produksi total 13.500 ekor per jam atau setara 79.380 ton per tahun.

Widodo Makmur Perkasa melalui anak usaha yang lain juga menjalankan RPH (sapi) dengan kapasitas produksi 300 ekor per hari, serta memiliki fasilitas pengolahan daging.

Baca Juga: Yang Urbanisasi Produknya, Bukan Orangnya, Keren Nih Wonogiri

Daging olahan didistribusikan dengan merek sendiri di dalam negeri. Setiap tahun, sebanyak 4.600 ton daging diproses menjadi berbagai produk, yaitu sosis sebanyak 1.500 ton/tahun, bakso 900 ton/tahun, nugget 700 ton/tahun, dan chicken parting 1.500 ton/tahun.

Makanan olahan yang diproduksi Widodo Makmur Perkasa
Makanan olahan yang diproduksi Widodo Makmur Perkasa. (Istimewa)

Komoditas Pertanian

Sementara itu, di lini bisnis komoditas pertanian, WMP memiliki penggilingan padi sendiri. Rice mills tersebut berlokasi di Tegal dengan kapasitas produksi 50.000 mt/tahun dan Ngawi yang akan beroperasi pada 2022 dengan kapasitas produksi 100.000 mt/tahun. Perseroan juga memiliki gudang di Tegal dengan kapasitas penyimpanan 3.000 mt dan Cileungsi dengan kapasitas penyimpanan 5.000 mt.

Selain beras, Widodo Makmur Perkasa melakukan perdagangan komoditas jagung, gula, dan kedelai. Lini bisnis komoditas pertanian ini juga merupakan sumber pasokan bahan baku pakan ternak perseroan.

Baca Juga: PT WMU Bantu Berdayakan Masyarakat Gunungkidul Melalui Program CSR

WMP juga beroperasi di sektor konstruksi dan energi terbarukan untuk grup. Proyek saat ini terutama untuk mendukung Widodo Makmur Group. Perseroan melakukan konstruksi untuk membangun fasilitas dan gudang. Di semua fasilitas grup tersebut, dipasang infrastruktur energi terbarukan, termasuk panel surya dan tenaga angin.

Direktur Utama Widodo Makmur Perkasa Tumiyana mengatakan pihaknya puas dengan kinerja perusahaan sepanjang tahun ini. “Kami menargetkan kenaikan bottom line sebesar 290 persen dibandingkan dengan tahun 2020. Sampai kuartal III/2021, kinerja kami masih on track,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya