SOLOPOS.COM - Suasana Pantai Indah Kemangi (PIK) Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Senin (26/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, KENDAL — Kabupaten Kendal, Jawa Tengah memiliki topografi unik, yang terbagi menjadi tiga jenis, yakni daerah pegunungan yang terletak di bagian paling selatan, daerah perbukitan di sebelah tengah dan dataran rendah, serta pantai di sebelah utara.

Keunikan inilah yang membuat Kendal punya deretan objek wisata beragam dan menarik, mulai dari gunung hingga pantai. Aneka potensi itulah yang membuat Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal berupaya menggandeng para pelaku usaha dan komunitas guna mengembangkan sektor pariwisata.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Kepada Tim Ekspedisi Investasi Jateng 2023, Senin (26/6/2023), Kepala Disporapar Kendal, Achmad Ircham Chalid mengatakan upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata.

Ekspedisi Investasi Jateng 2023 merupakan bagian dari program kolaborasi Solopos Media Grup (SMG) bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Bank Jateng, Pemerintah Kabupaten Kendal, dan Semen Grobogan.

Ircham memaparkan Kendal memiliki deretan potensi wisata, baik alam maupun buatan yang harus terus dikembangkan. Dengan kondisi geografis yang dimiliki, Kabupaten Beribadat itu memiliki potensi berbeda di tiga bagian wilayah.

“Di Kendal bagian perbukitan ada taman buah, wisata teh, pemandian air hangat di wilayah atas [selatan]. Kemudian untuk wilayah utara [Kabupaten Kendal] punya pantai sepanjang 41 kilometer. Kendal juga memiliki wisata budaya/kesenian yang punya beberapa adat kebiasaan yang cukup unik,” papar Ircham.

Lebih jauh disampaikan, wisata budaya yang dimiliki Kendal salah satunya adalah Tradisi Weh-Wehan yang merupakan wujud kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW.

Tradisi itu berupa saling berbagi makanan yang dilakukan oleh masyarakat Kaliwungu, Kabupaten Kendal pada setiap tanggal 12 Robihul Awal, tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Ircham menyebut warga biasanya memasak makanan hingga membuat jajanan khas yang dipajang di depan rumah. Sama seperti arti dari kata weh-wehan yang bermakna pemberian, makanan tersebut tak diperjualbelikan namun saling tukar menukar antarwarga. Selain itu, di wilayah Kendal bagian tengah juga punya potensi wisata religi seperti keberadaan makam ulama, wali, dan tokoh Islam lain.

Pada bagian lain, menurutnya sport tourism juga cukup dilirik di Kabupaten Kendal. Pihaknya telah beberapa kali menggelar event olahraga yang menarik ratusan hingga ribuan peserta.

“Di Kendal ada kegiatan fun bike yang diikuti ribuan peserta. Kami juga pernah menggelar kompetisi nasional bagi pencinta sepeda Mountain Bike (MTB) Kendal Enduro Challenge. Selain itu, kami juga menggelar kegiatan bertaraf Internasional yaitu Kendal MTB Bupati Cup Downhill 2023,” ungkapnya.

Kepala Disporapar Kabupaten Kendal, Ahmad Ircham Chalid
Kepala Disporapar Kabupaten Kendal, Ahmad Ircham Chalid saat ditemui di kantornya pada Senin (26/6/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Ircham menyebut Kendal tak hanya memiliki potensi alam dan wisata, tapi juga punya sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Meliputi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), komunitas, lembaga pariwisata, hingga biro perjalanan.

Seluruh potensi tersebut, sambungnya, perlu dikembangkan melalui kolaborasi yang melibatkan semua komponen baik unsur pariwisata hingga pentahelix. Sehingga seluruhnya bisa bersama-sama mendongkrak kunjungan wisata.

Konsep pentahelix atau multipihak adalah dimana unsur Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi di wilayahnya.

Saat ini,  Disporapar Kabupaten Kendal tengah menjalin sinergi dan kolaborasi antar pelaku pariwisata maupun pentahelix sebagai salah satu strategi pengembangan wisata. Hal itu dilakukan dengan membentuk sebuah komunitas berjudul Community Based Tourism atau wisata berbasis komunitas atau masyarakat.

Tak hanya itu, kini pihaknya juga tengah memperbaiki sarana dan prasarana wisata. Bahkan Disporapar telah membuat beberapa master plan baik yang dikelola Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Desa.

“Pada 2023 ini kami melaksanakan rehabilitasi dan obyek wisata curug sewu yang secara langsung dikelola oleh Pemerintah Daerah. Kemudian kami juga mengadakan pembinaan dan pengembangan SDM ekonomi kreatif untuk pelaku wisata,” katanya.

Sementara itu Tim Ekspedisi Investasi Jateng 2023 juga sempat menelusuri Pantai Indah Kemangi (PIK) di Jalan Kemangi, Dusun Srandu, Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal.

Pada sore hari, sejumlah pengunjung tampak menikmati suasana pantai berpasir hitam itu. Mereka berwisata bersama keluarga, dengan rata-rata pengunjung berasal dari kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa. Hal itu terlihat dari pelat nomor kendaraan yang didominasi plat nomor H, G hingga B.

Lokasi PIK dapat dituju melalui Jalur Pantura melewati perempatan Tlahab, kemudian ke utara menuju Kecamatan Kangkung atau bisa melalui pertigaan Kantor Kecamatan Cepiring ke arah barat menuju Kecamatan Kangkung.

Pantai ini merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang cukup baru. Pantai tersebut diresmikan pada 2020 yang dikelola oleh Desa Wisata Jungsemi mandiri yang merupakan pengelola wisata dan menjadi Badan Usaha Milik Desa.

Ekpedisi Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya