SOLOPOS.COM - Suasana Kelas Perempuan Maju Digital dari Tokopedia yang digelar di Lorin Syariah Hotel Solo, pada Senin (22/5/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Ada beberapa kendala dan tantangan yang biasa mengganjal perempuan untuk mencapai kemandirian ekonomi. Kendala tersebut salah satunya adalah beban kerja ganda sebagai pekerja dan pengasuh keluarga.

Hal ini diungkapkan oleh Commissioner President UPRINTIS Indonesia, Novita Hardini, dalam acara Kelas Perempuan Maju Digital dari Tokopedia yang digelar di Lorin Syariah Hotel Solo, pada Senin (22/5/2023).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Selain peran ganda atau double burden, Novita menguraikan kendala lainnya, yaitu diskriminasi di tempat kerja. Kemudian kurangnya akses modal dan sumber daya finansial, serta kurangnya akses pendidikan dan pelatihan.

“Tokopedia dan UPRINTIS memiliki visi yang selaras untuk menciptakan kesempatan yang setara antar gender, khususnya bagi UMKM perempuan. Harapannya, agar UMKM perempuan termasuk di Solo bisa meningkatkan kemampuan berbisnis secara digital, mulai dari promosi, memperluas jaringan bisnis, hingga mengelola keuangan dengan baik,” Novita.

Lebih lanjut, Pejabat Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Zhafira Sonjaya, menjelaskan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia.

Ia menyebut UMKM tidak hanya aktivitas yang dilakukan oleh banyak pelaku, terutama para perempuan. Namun juga merupakan penggerak dan tulang punggung ekonomi.

“UMKM menyumbang 60% dari total ekonomi Indonesia. UMKM menyerap tenaga kerja 97% dari daya serap dunia usaha pada 2023. Sebanyak 61,97% kontribusi UMKM dari total PDB nasional atau produk setara dengan 8.500 trilliun pada 2020,” papar Zhafira.

Zhafira menjelaskan ada beberapa tantangan yang kerap ditemui oleh wirausaha perempuan. Misalnya beban rumah tangga yang tinggi. Selain berperan untuk menambah pendapatan keluarga, perempuan diharapkan berperan untuk mengurus rumah tangga dan keluarga.

Kemudian terbatasnya akses pada pelatihan kewirausahaan. Minimnya pemahaman penggunaan teknologi digital dan kesulitan perempuan dalam mendapatkan akses permodalan dari lembaga formal.

Selain itu, juga kurangnya kemandirian dalam pengambilan keputusan. Perempuan sering tidak memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan karena dibutuhkan persetujuan suami dalam urutan keluarga.

Lebih lanjut, menurut Zhafira ada keraguan untuk meningkatkan skala usaha. Perempuan lebih memilih usahanya tetap berskala kecil termasuk ragu mempekerjakan pegawai selain anggota keluarga dan juga memperluas usaha ke pasar baru.

Tantangan dalam pencatatan keuangan juga kerap menjadi kendala. Minimnya pengetahuan pencatatan keuangan berdampak pada pengelolaan keuangan usaha yang tidak baik. Perempuan kerap mencampurkan keuangan usaha dan rumah tangga.

Kendala terakhir adalah kesulitan mengakses dari pemerintah. Hanya 15% wirasusaha perempuan yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah sepanjang 2020. Keterbatasan informasi dan syarat menjadi faktor utama.

Salah satu dukungan untuk pelaku UMKM perempuan dilakukan oleh Tokopedia melalui Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD).

Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan mengatakan KPMD merupakan salah satu upaya Tokopedia dalam mendukung tumbuh-kembang UMKM lokal khususnya UMKM perempuan di seluruh Indonesia, termasuk Solo.

Melalui KPMD, Tokopedia memberikan wadah untuk berbagi pengalaman mengenai peran, tantangan serta peluang yang dihadapi oleh UMKM perempuan dalam menghadapi proses digitalisasi.

“Tokopedia sadar perempuan adalah penggerak roda perekonomian Indonesia. Masa pandemi Covid-19 ada peningkatan hampir 50% pelaku usaha perempuan memulai usaha di Tokopedia Saat pandemi yaitu saat-saat sulit pemutar roda perekonomian di keluarga-keluarga Indonesia adalah perempuan. Perempuan bisa berdaya secara digital memanfaatkan pembangunan secara digital yang sedang masif di Indonesia,” ujar Emmiryzan saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya