SOLOPOS.COM - Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Harga jual Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit tingkat petani sejak dua pekan terakhir mengalami penurunan dari Rp2.850 per kilogram menjadi Rp1.800 sampai Rp1.550 per kilogram, penurunan tersebut pascakebijakan pemeritah terkait larangan ekspor minyak mentah atau crude palm oil (CPO). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

Solopos.com, JAKARTA–Penghapusan pungutan ekspor crude palm oil (CPO) diklaim Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan hasil signifikan.

“Saya berharap kebijakan ini tak hanya meningkatkan kesejahteraan petani. Lebih dari itu, semoga penurunan Pungutan Ekspor ini dapat menjadi wujud kontribusi kita mengantisipasi risiko krisis pangan yang dihadapi dunia saat ini,” ujar Sri Mulyani, Minggu (24/7/2022).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Kebijakan tersebut sudah sepekan berjalan, mulai dari realisasi ekspor CPO yang makin cepat dan juga harga tandan buah segar (TBS) sawit di level produsen dan pengumpul juga langsung naik.

Menurut Sri Mulyani tren ekspor CPO dan produk turunannya setelah pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan atau PMK 115/PMK.05/2022 periode 16-18 Juli 2022 realisasinya 151.813 ton.

Sebelum PMK 115 diberlakukan realisasi ekspor CPO periode 1-15 Juli hanya 94.401 ton. Sementara itu, harga TBS di tingkat produsen per 19 Juli Rp922 per kg, sebelumnya pada 14 Juli hanya Rp738 per kg.

Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Wacanakan Cabut DMO-DPO Migor, Ini Alasannya

Kemudian TBS di level pengumpul pada 14 Juli 2022 Rp930 per kg dan pada 19 Juli Rp1.101 per kg. Kebijakan tersebut, kata Sri Mulyani akan diterapkan hingga 30 Agustus 2022.

Selanjutnya pada 1 September, Sri Mulyani mengatakan bahwa tarif akan berlaku progresif.

“Kalau dalam hal ini harga CPO rendah, maka tarifnya akan sangat rendah. Sedangkan kalau harganya naik, dia akan meningkat. Ini dengan tujuan bahwa kita melalui BPDPKS kita mendapatkan pendanaan untuk mereka melakukan program stabilisasi harga, yaitu biodiesel dan dari sisi stabilisasi harga minyak goreng,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah juga tengah mempertimbangkan untuk merelaksasi aturan Domestik Maret Obligation (DMO) dan Domestik Price Obligation (DPO), supaya ekspor minyak sawit lancar dan harga tandan buah segar (TBS) bisa naik di tingkat petani.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) stok minyak sawit masih tinggi pada tingkat pengolah, sehingga itu menjadi biang keladi harga TBS tidak bisa naik.

Baca Juga: Kemendag Minta Pabrik Beli Sawit Petani Minimal Rp1.600 per Kg

“Sampai hari ini saya cek lagi di tangki-tangki itu masih 7 juta ton itu biang keladi sehingga harga TBS itu gak bisa naik karena pabrik belum mengosongkan tangki,” kata Mendag usai melakukan sidak di Pasar Cibinong, Jawa Barat, Jumat (22/7/2022).

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Pungutan Ekspor CPO Gratis, Sri Mulyani Klaim Harga TBS Langsung Naik

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya