SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan di Kota Solo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Puncak arus Lebaran 2023 diprediksi muncul di sekitar hari H Lebaran, antara H-1 hingga H+2. Kendaraan yang banyak melintas pada masa tersebut diperkirakan lebih banyak kalangan pemudik lokal yang melakukan kegiatan silaturahmi ke rumah saudara atau keperluan wisata. Khusus jalur Solo-Jogja diprediksi puncak kepadatan lalu lintas terjadi pada H+2 Lebaran.

Secara nasaional, Kepala Bidang Teknik Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Nunu Nugraha, mengatakan berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini dipredisksi mencapai sekitar 123 juta orang. Dari jumlah tersebut diprediksi sekitar 70% masuk ke pulau Jawa. Sementara pemudik yang masuk ke pulau Jawa tersebut diprediksi sebagian besar akan masuk jalur tol.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Ini euforianya semua akan masuk tol, sebab orang asumsinya jalan tol ini jalan bebas hambatan. Pengalaman kami baik di jalan nasional maupun jalan tol bisa mengalami kenaikan sekitar 8 kali dari long weekend biasa,” kata dia dalam webinar yang digelar Solopos Media Group (SMG): Mudik Lancar Solo-Jogja, belum lama ini.

Masih berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik dan balik, diprediksi terjadi di H-1 sampai H+1 Lebaran.

Direktur Teknik PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Pristi Wahyono, mengatakan khusus untuk jalur tol fungsional Solo-Jogja, yang dibuka sepanjang 6,1 km mulai dari exit tol Colomadu hingga Sawit, juga diprediksi akan dilalui banyak kendaraan.

Berdasarkan survei yang dilakukan, kendaraan yang ke arah Klaten, sekitar 40% akan melalui jalur fungsional tersebut, atau sekitar 4.500 kendaraan.

“Jumlah tersebut adalah volume puncak yang terjadi pada H+2,” kata dia.

Arus puncak tersebut terjadi karena kemungkinan akan banyak kendaraan komuter atau dari kalangan pemudik lokal yang memanfaatkann jalur tersebut untuk kegiatan silaturahmi atau berwisata.

Sementara di jalur nasional Solo-Jogja, tepatnya di wilayah Klaten, biasanya juga tidak luput dari kemacetan saat arus Lebaran.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten, Supriyono, Jalan Solo-Jogja merupakan jalur favorit. Terlebih dengan adanya tol penghubung Jawa Timur-Semarang.

“Dengan adanya tol Solo-Semarang, pengendara ketika mudik lebih banyak yang lewat Klaten, kemudian masuk tol melalui pintu tol Boyolali muapun Kartasura atau Colomadu,” kata dia.

Dari kondisi tersebut, tidak jarang muncul kemacetan panjang. Menurutnya peningkatan volume kendaraan pada masa Lebaran justru terjadi setelah Lebaran, yakni mulai hari H hingga H+2. Tradisi silaturahmi kemudian wisata, menjadi alasannya.

Untuk itu pihaknya juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi kemacetan. Di antaranya adalah dengan mengatur durasi lambu rambu-rambu lalu lintas, pengaturan lalu lintas yang melibatkan tim urai kemacetan bekerja sama dengan kepolisian. Serta penyiapan papan penunjuk arah jalur alternatif baik yang mau ke Solo, ke Jogja maupun ke Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya