SOLOPOS.COM - Para pedagang di Tanah Abang melakukan protes karena omzetnya terdampak oleh pedagang online termasuk publik figur di platform online. (Bisnis/Dwi Rachmawati)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koperasi dan UKM (Teten Masduki) menyebut publik figur yang turut andil promosikan produk luar negeri melalui platform penjualan online berdampak pada menurunnya omzet penjualan produk dalam negeri.

“Memang banyaklah influencer, publik figur di kalangan artis medsos yang punya follower banyak jadi endorser mempromosikan produk dari luar,” kata Teten seusai sidak di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Selasa.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Banyaknya publik figur yang turut berjualan online, lanjutnya, membuat pedagang dalam negeri seperti pedagang di Tanah Abang tidak mampu bersaing karena selain kalah dari segi pengaruh juga kalah dari segi harga yang ditawarkan akibat terlalu murah.

“Itu salah satu yang menyebabkan pedagang di offline atau di online yang memang bukan publik figur itu pasti ada pengaruhnya,” ucapnya.

Menteri Teten menegaskan kualitas produk dalam negeri tidak kalah saing dari produk luar negeri. Namun di satu sisi, Indonesia sebagai pusat garmen, tetap tidak bisa memberikan harga yang terlalu murah karena mempertimbangkan harga bahan baku hingga ongkos produksi.

Oleh karenanya, Teten akan mengevaluasi kembali peraturan mengenai perdagangan. Ia khawatir terdapat celah dalam kebijakan yang kini ada dan berdampak pada masuknya barang ilegal.

Ia mencontohkan bisa saja harga bea masuk barang impor terlalu murah atau terdapat kelemahan dalam pengawasan barang impor yang membuat harga produk impor bisa lebih murah dibandingkan buatan dalam negeri.

Dugaan lainnya adalah terdapat perlakuan yang berbeda antara barang impor ilegal dengan barang dalam negeri. Disebutnya, barang ilegal bisa jadi tidak memenuhi standar dalam negeri dan bisa langsung berjualan tanpa mengurus izin. Sementara produk dalam negeri harus mengurus izin BPOM, izin halal, SNI dan lain sebagainya.

“Saya ingin melindungi jangan sampai produsen-produsen di dalam negeri misalnya di sektor fesyen, di sektor kosmetik, kuliner yang mayoritas adalah pelaku UMKM mereka terpukul karena oleh kebijakan perdagangan yang salah yang keliru yang tidak tepat,” tegas dia.

Salah satu pedagang baju gamis dan asesoris di Blok B Tanah Abang bernama Anton meminta pemerintah mencarikan solusi atas sepinya penjualan di Tanah Abang dan ketidakmampuan UMKM menyaingi harga di platform online yang sangat murah.

“Kita jual Rp100.000 di online bisa Rp39.000. Kalau kita buat sendiri juga tidak masuk harganya kenapa di online bisa Rp39.000, itu tidak masuk di akal,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya