SOLOPOS.COM - Proyek JTB di Bojonegoro. (Istimewa)

Solopos.com, BOJONEGORO — Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) melihat kesiapan Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru atau JTB yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (17/6/2022). Proyek JTB ditarget bisa beroperasi tahun ini dan digadang-gadang menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia.

Kunjungan kerja spesifik ini merupakan kunjungan kedua dari anggota DPR yang membidangi energi, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup sejak pandemi melanda negeri ini.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sebelumnya, Komisi VII DPR RI juga melakukan kunjungan kerja spesifik ini ke JTB pada November 2020 silam untuk memperoleh gambaran yang komprehensif serta mendapatkan informasi lapangan yang faktual dan akurat terkait industri hulu migas khususnya yang ada di JTB.

Tujuan kunjungan kali ini juga masih sama mengingat strategisnya keberadaan proyek JTB bagi kontribusi pemenuhan energi nasional, sehingga perlu untuk mendapatkan informasi utuh dan progres terkini dari fasilitas produksi yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi ini.

Menurut anggota Komisi VII Nasril Bahar, kunjungan ini adalah tindak lanjut dari rapat Panja Asumsi Dasar Sektor ESDM Komisi VII DPR RI akhir bulan lalu yang menyepakati diadakannya kunjungan bagi pimpinan dan anggota panja tersebut. Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk usaha DPR dalam mendukung terlaksananya Proyek JTB dengan lancar.

Baca Juga: SKK Migas Genjot Penggunaan TKDN di Sektor Hulu Migas, Ini Strateginya

“Proyek JTB ini jelas sangat strategis dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat Bojonegoro dan Jawa Timur lainnya sekaligus Jawa Tengah. Karena dengan pemenuhan energi dari JTB akan terjadi pergerakan ekonomi, yang sekaligus akan memberikan pemasukan bagi negara melalui sales gasnya sehingga JTB akan menjadi tumpuan penting dalam pemenuhan energi nasional,” sebut Nasril.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam kesempatan yang sama menyampaikan proyek JTB merupakan salah satu PSN yang dirancang untuk mengolah produksi 330 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) gas input dengan kapasitas produksi sales gas sebesar 192 MMSCFD yang akan menunjang sektor kelistrikan, pupuk, dan industri di Pulau Jawa.

“Proyek ini memiliki estimasi biaya pengembangan proyek senilai lebih kurang Rp22 triliun dengan komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri [TKDN] sebesar 40%. Kami merasa kunjungan kerja ini sangat penting untuk dapat memberikan informasi terkini tentang kemajuan dan target penyelesaian proyek kepada kepada Bapak dan Ibu anggota Dewan,” lanjut Dwi.

Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi menerangkan JTB seperti sektor industri lainnya juga mendapat imbas dari situasi pandemi Covid-19 namun segala daya upaya, kerja keras serta berbagai terobosan terus dilakukan agar proyek ini dapat segera rampung. Menurut Awang, capaian saat ini menyisakan kurang dari 4 persen saja.

Baca Juga: Cepu Raya Didorong Jadi Pusat Studi Migas Nasional

“Beberapa waktu ke depan JTB akan memasuki fase Gas-In untuk kemudian masuk ke start-up dan Gas on Stream,” ungkap Awang.

Kegiatan kunker spesifik kali ini selain diikuti oleh 13 anggota DPR juga hadir Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Deputi Operasi Julius Wiratno, Plt. Kepala Divisi Program & Komunikasi M. Kemal.

Kemudian Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa Nurwahidi bersama jajarannya yang didampingi oleh Direktur Pengembangan dan Produksi Subholding Upstream Wiko Migantoro, Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi, dan Pjs. General Manager Gas JTB Ruby Mulyawan beserta manajemen dari Regional Indonesia Timur dan Zona 12.

Proyek JTB merupakan salah satu PSN sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Proyek ini diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Peluang Investasi Besar, SKK Migas: 128 Basin Potensial Dieksplorasi

Suplai gas dari JTB akan memberikan ketersediaan gas bagi Pulau Jawa dan diharapkan dapat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat di kawasan tersebut melalui geliat dunia usaha. Direncanakan proyek gas JTB akan segera mulai beroperasi pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya