SOLOPOS.COM - Bengkel Putro Sardono Motor milik Alfian Dani Mahendra, 24, di Jl. Menco Raya, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, pada Rabu (3/5/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Menjamurnya kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor membuat usaha bengkel motor dikatakan tetap prospektif. Segementasi bengkel motor yang berbeda-beda membuat peluang usaha ini makin besar. Berikut adalah estimasi modal awal untuk membuka usaha bengkel motor.

Pemilik RWIN Development Solo, Rubiyanto Hadi Purnomo, menguraikan modal awal membuka usaha bengkel sepeda motor cukup relatif, tergantung jenis dan kelas bengkel yang akan ditawarkan. Sebab, di dunia otomotif, menurutnya memiliki segmentasi yang luas, misalnya bengkel untuk tambal ban, modifikasi, salon, hingga dress up atau bengkel untuk mempercantik sepeda motor.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Untuk bengkel jenis repair and maintance menurut Rubiyanto termasuk lebih minim modal dan relatif mudah, namun hal ini juga dipengaruhi oleh kelas bengkel tersebut. “Bengkel untuk repair and maintance atau perbaikan dan perawatan yang cukup besar, artinya ada peralatan, khusus, makan modal, setahu saya untuk peralatan saja Rp20-50 juta, di luar sewa tempat, equipment saja. Bengkel customizing biasanya agak mahal, sekitar di angka, Rp100 juta, operasional listrik juga berbanding lurus sama peralatan yang digunakan,” ujarnya kepada Solopos.com pada Rabu (3/5/2023).

Berbagai kemudahan yang ditawarkan untuk mempunyai kendaraan menurut Rubiyanto menjadikan usaha bengkel sepeda motor makin menjamur. Berbagai tipe bengkel hadir dengan segmentasi service yang berbeda-beda. Misalnya bengkel khusus cat motor yaitu dekoratif, ataupun bengkel khusus motor kontes.

Pemilik Putro Sardono Motor, Alfian Dani Mahendra, 24, pernah membuka bengkel sepeda motor sejak 2016 di daerah Purbayan, Baki, Sukoharjo. Ia kemudian menjadi menjadi mekanik di bengkel AHASS pada 2018-2019 sebelum akhirnya memutuskan membuka bengkel di tempat lain yakni di daerah Jl. Menco Raya, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

Pada 2020, ia memutuskan untuk membuka bengkel di daerah tersebut dengan alasan meneruskan hobi service sepeda motor dengan berbekal keahlian throble shooting atau mengatasi kendala motor yang bermasalah, pemahaman mesin, dan seputar otomotif lainnya. Dalam sehari paling tidak ada empat hingga delapan sepeda motor yang harus ia garap bersama dua karyawan bengkelnya.

Untuk membuka usaha bengkelnya, ia berkisah membutuhkan modal sekitar Rp6 hingga Rp7 juta di luar biaya sewa tempat. Modal tersebut antara lain untuk membeli alat yang dibutuhkan, misalnya tang, obeng, kunci shock, tracker, kunci L dan lain sebagainya. Namun besaran modal tersebut belum termasuk peralatan pelengkap lainnya.

“Untuk operasional dalam sebulan seperti bensin, oli mesin, oli gardan, pasline atau grease, air radiator, carbucleaner, tisu pengeluaran, selama sebulan sekitar Rp2 juta hingga Rp2,5 juta,” papar Alfian.

Untuk peralatan dan kebutuhan operasional biasanya ia memilih belanja langsung ke toko yang menyediakan. Sementara itu untuk biaya service sepeda motor biasanya ia mematok Rp50.000 hingga Rp70.000 per sepeda motor, tidak termasuk oli dengan kisaran harga Rp50.000 hingga Rp80.000.

Untuk mengerjakan service satu sepeda motor membutuhkan waktu satu jam hingga satu setengah jam. Ia biasanya buka mulai pukul 08.00 WIB hingga 20.00 WIB.

“Selama ini alhamdulilah peningkatan terus untuk prospek bisnisnya. Selama masa pandemi flat tidak untung, tidak rugi. Yang penting masih bisa untuk muter usaha. Bisa balik modal apabila omzet sebulan sebesar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta,” ujar Alfian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya