Bisnis
Senin, 28 Agustus 2023 - 17:34 WIB

Promosi Wisata, Isu Kebudayaan Jadi Materi Wajib saat Training Hotelier di Solo

Maymunah Nasution  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah hotel memberikan pelatihan tentang wawasan kebudayaan kepada para stafnya sebagai modal dasar mereka dalam melayani tamu sekaligus mempromosikan wisata Kota Solo.

Salah satunya diterapkan kepada hotelier yang bekerja di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan.

Advertisement

“Wawasan kebudayaan kami berikan dalam bentuk training dan update pengetahuan obyek wisata di Solo yang dilakukan secara berkala, menurut kami hal itu memang penting karena lokasi Solia Zigna berada di salah satu destinasi wisata Kota Solo, Kampung Batik Laweyan,” ujar Executive Secretary & Public Relation Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Yuke Anastasia saat dihubungi Solopos.com, Senin (28/8/2023).

Kekayaan salah satu budaya Solo, yakni batik, juga mereka abadikan dalam bentuk ornamen dan dekorasi hotel. Pihak hotel juga memberikan ruang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekitar hotel untuk menjajakan hasil kerajinan batik mereka.

Advertisement

Kekayaan salah satu budaya Solo, yakni batik, juga mereka abadikan dalam bentuk ornamen dan dekorasi hotel. Pihak hotel juga memberikan ruang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekitar hotel untuk menjajakan hasil kerajinan batik mereka.

Yuke menjelaskan, pengunjung Solia Zigna Kampung Batik Laweyan juga aktif memasarkan kebudayaan Solo lewat paket wisata Dolan Kampung Batik Laweyan.

Lewat program ini, tamu yang menginap di Solia Zigna Kampung Batik Laweyan dapat mempelajari bagaimana kebudayaan khas yang terbentuk di salah satu destinasi wisata tersebut.

Advertisement

“Bagian GRO [Guest Relation Officer], Front Office, dan Waitress terutama kami beri pengetahuan wisata di Solo, terutama untuk hal teknis seperti harga tiket masuk Pura Mangkunegaran Solo, fasilitas di sana [Pura Mangkunegaran], atau bagaimana cara mengakses beberapa destinasi wisata di Solo,” ujar Paulina kepada Solopos.com, Senin.

Namun, Paulina mengakui pengetahuan yang rutin diberikan ke karyawan Swiss-Belhotel masih berkisar di atraksi, event, dan kuliner-kuliner di Solo.

Sementara itu, dekorasi hotel yang berada di Kelurahan Gilingan tersebut lebih cenderung berkonsep sesuai season atau seasonal diiringi kekhasan ornamen Solo.

Advertisement

Paulina melanjutkan, Swiss-Belhotel Solo juga pernah mencetak flyer mengenai info wisata Kota Solo bagi para tamu.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Abdullah Soewarno, mengharapkan pramuwisata, tour guide, dan hotelier memiliki kemahiran story telling guna memasarkan pariwisata Solo.

Menurutnya, pemasaran dengan story telling mampu semakin mendongkrak pariwisata Solo dan menceritakan kekhasan Solo yang merupakan kota kaya budaya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif