SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah hotel memberikan pelatihan tentang wawasan kebudayaan kepada para stafnya sebagai modal dasar mereka dalam melayani tamu sekaligus mempromosikan wisata Kota Solo.

Salah satunya diterapkan kepada hotelier yang bekerja di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Wawasan kebudayaan kami berikan dalam bentuk training dan update pengetahuan obyek wisata di Solo yang dilakukan secara berkala, menurut kami hal itu memang penting karena lokasi Solia Zigna berada di salah satu destinasi wisata Kota Solo, Kampung Batik Laweyan,” ujar Executive Secretary & Public Relation Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Yuke Anastasia saat dihubungi Solopos.com, Senin (28/8/2023).

Kekayaan salah satu budaya Solo, yakni batik, juga mereka abadikan dalam bentuk ornamen dan dekorasi hotel. Pihak hotel juga memberikan ruang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekitar hotel untuk menjajakan hasil kerajinan batik mereka.

Yuke menjelaskan, pengunjung Solia Zigna Kampung Batik Laweyan juga aktif memasarkan kebudayaan Solo lewat paket wisata Dolan Kampung Batik Laweyan.

Lewat program ini, tamu yang menginap di Solia Zigna Kampung Batik Laweyan dapat mempelajari bagaimana kebudayaan khas yang terbentuk di salah satu destinasi wisata tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh pihak Swiss-Belhotel Solo. Public Relations Manager Swiss-Belhotel Solo, Paulina Yuga Delfia mengatakan training pengetahuan wisata terbaru di Solo selalu diberikan secara berkala untuk para staf yang aktif berhadapan dengan tamu.

“Bagian GRO [Guest Relation Officer], Front Office, dan Waitress terutama kami beri pengetahuan wisata di Solo, terutama untuk hal teknis seperti harga tiket masuk Pura Mangkunegaran Solo, fasilitas di sana [Pura Mangkunegaran], atau bagaimana cara mengakses beberapa destinasi wisata di Solo,” ujar Paulina kepada Solopos.com, Senin.

Namun, Paulina mengakui pengetahuan yang rutin diberikan ke karyawan Swiss-Belhotel masih berkisar di atraksi, event, dan kuliner-kuliner di Solo.

Sementara itu, dekorasi hotel yang berada di Kelurahan Gilingan tersebut lebih cenderung berkonsep sesuai season atau seasonal diiringi kekhasan ornamen Solo.

Paulina melanjutkan, Swiss-Belhotel Solo juga pernah mencetak flyer mengenai info wisata Kota Solo bagi para tamu.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Abdullah Soewarno, mengharapkan pramuwisata, tour guide, dan hotelier memiliki kemahiran story telling guna memasarkan pariwisata Solo.

Menurutnya, pemasaran dengan story telling mampu semakin mendongkrak pariwisata Solo dan menceritakan kekhasan Solo yang merupakan kota kaya budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya