SOLOPOS.COM - Sejumlah pelaku UMKM mengikuti pelatihan mengenai kuliner halal di Kauman, Pasar Kliwon, Solo, Senin (6/12/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Program Pasar Kliwon Nglarisi Bakul-Bakul atau Pawon Ngebul digeber Pemerintah Kecamatan Pasar Kliwon untuk mendukung tumbuh kembang UMKM di wilayah setempat.

Seperti diketahui, jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo mayoritas berasal dari Kecamatan Pasar Kliwon. Beberapa program pengembangan UMKM pun dicanangkan oleh pemerintah setempat.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi, menjelaskan dalam pengembangan UMKM, pihaknya sering dan telah berkoordinasi beberapa kali dengan instansi terkait. Beberapa caranya ialah dengan mengadakan pelatihan, pameran, lomba, dan lain-lain.

“Untuk tingkat kecamatan, kami juga berupaya melakukan pengembangan dengan cara menyediakan tempat berjualan di halaman Kantor Kecamatan Pasar Kliwon melalui program Pawon Ngebul yaitu Pasar Kliwon Ngelarisi Bakul-Bakul,” papar Ahmad kepada Solopos.com pada Kamis (23/3/2023).

Pawon Ngebul tersebut biasanya dilaksanakan setiap Jumat hingga Minggu mulai pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB. Pawon Ngebul tersebut telah berjalan selama sepuluh bulan, namun khusus Ramadan ini agenda ini diliburkan sementara.

Selain itu, Ahmad menilai menjamurkan UMKM di Pasar Kliwon juga disebabkan banyak juga tempat yang cukup representatif di wilayah Pasar Kliwon seperti Alun-Alun Kidul, Galabo dan beberapa spot kuliner lainnya di sepanjang jalan yang ada. “Karena memang Pasar Kliwon merupakan wilayah pusat kota. Termasuk event-event yang sering dilaksanakan di wilayan Pasar Kliwon baik tingkat kecamatan, tingkat kota maupun skala besar. Harapannya lewat event-event dan kegiatan yang ada, UMKM yang ada di wilayah Pasar Kliwon bisa ikut berpartisipasi dan berkembang,” ujar Ahmad.

Jumlah UMKM di Kota Solo pada 2022 mencapai 11.157, di antaranya 11.138 merupakan usaha mikro, kemudian 18 usaha kecil, dan tiga usaha menengah. Kecamatan Pasar Kliwon mendominasi pelaku UMKM di Kota Solo. Sebanyak 26,61 persen UMKM di Kota Solo berasal dari Pasar Kliwon.

Sementara itu, Kecamatan Serengan, menjadi daerah dengan jumlah UMKM terbanyak kedua yaitu 24,81 persen. Dilanjut dengan Kecamatan Jebres, 17,65 persen, kemudian Kecamatan Banjarsari sebanyak 17,59 persen. Sebaran pelaku UMKM paling sedikit di Kecamatan Laweyan, yaitu 13,34 persen.

Data tersebut diperoleh dari Staf Bidang UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Dinkop UKMPerin) Kota Solo, Iwang Digita Rinaldi, pada Solopos.com, Kamis (16/3/2023). “Sementara itu berdasarkan konfigurasi jenis kelamin pelaku UMKM di Kota Solo, didominasi perempuan, sebesar 65,69 persen, dan laki-laki sebesar 34,31 persen,” papar Iwang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya