Solopos.com, SOLO – Berawal dari barista biasa, Sulis Ardiana sukses mengemban jabatan strategis sebagai Chief Operating Officer (COO) Cold ‘N Brew.
Kepada Solopos.com, Sulis mengatakan dia awalnya merupakan lulusan SMK Mesin Satya Karya Karanganyar dan langsung bekerja di Surabaya sejak lulus sekolah pada 2013. “Awalnya saya menggeluti dunia sesuai sekolah saya, tetapi tidak betah karena jarang ketemu orang baru dan tempatnya agak kotor. Akhirnya saya menyusun CV [curriculum vitae] dan mendaftar ke suatu perusahaan restoran dan kopi di Surabaya Town Square,” papar Sulis saat ditemui Solopos.com, Selasa (16/5/2023).
Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
Sulis mengatakan setelah bekerja di bisnis food and beverage (FnB), dia merasa menemukan passion dan senang menggeluti dunia tersebut. Hal ini karena pekerjaannya membuat dia bertemu orang baru setiap harinya.
Setelah bekerja di Surabaya selama kurang lebih 2,5 tahun, Sulis dirotasi saat perusahaannya membuka cabang di The Park Mall Solobaru. Kembali ke Solo membuat Sulis mantap memilih kuliah sembari bekerja. Dia mengambil program D3 di STP Sahid Solo.
Namun, saat itu Sulis diminta untuk bekerja di cabang baru perusahaannya di Bali, tepatnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sulis merasa sayang dengan kuliah yang sudah dia ambil hingga akhirnya mengundurkan diri. Dia mengaku selama sebulan terakhir bekerja, perusahaan tidak membayar gajinya karena dianggap melanggar kontrak kerja.
Sulis dengan cepat mendapat tawaran dari Cold ‘N Brew yang saat itu belum dibuka dan hanya memiliki satu outlet yaitu di Jalan Veteran, Gajahan, Solo. Dia bercerita karena saat itu masih tahap renovasi, dirinya mampu menjalani bekerja sembari kuliah.
Akhirnya pada Februari 2016 Cold ‘N Brew melaksanakan soft opening dan dirinya resmi menjadi barista. Selanjutnya jenama kopi lokal itu terus berkembang seiring dengan perkembangan karier Sulis sendiri.
Namun sayangnya, kuliah Sulis harus tertunda. Di Semester 5, dia terpaksa mengundurkan diri agar fokus pada pekerjaannya.
“Tahun 2019 bertepatan dengan pembukaan outlet baru di Jalan Wahidin Sudirohusodo, saya diangkat menjadi Manager Area yang menjalankan operasional dua outlet setiap harinya. Kemudian di office kami menyadari semakin banyak posisi yang perlu diisi, dan seiring berjalannya waktu kami terus merekrut pegawai hingga 2021 malah kami ekspansi besar-besaran langsung di tiga outlet,” ujar Sulis.
Sulis cukup bangga dengan Cold ‘N Brew karena selama awal pandemi Covid-19 tidak ada pemecatan ataupun pengurangan pegawai. Saat itu hanya ada pengurangan gaji karena jam operasional yang terbatas dan perusahaan mulai ekspansi penjualan online yaitu melalui aplikasi, serta membuka branding di media sosial.
Dia mengaku, keberhasilan Cold ‘N Brew membuka banyak cabang adalah karena di 2020-2021 mereka dianggap investor sebagai bentuk usaha yang menjanjikan. Hal ini disebabkan di periode yang sama Cold ‘N Brew menjadi sedikit jenama kopi di Solo yang tetap bertahan dan tidak gulung tikar.
Sulis kemudian diangkat menjadi Chief Operational Officer (COO) pada 2021 dengan membawahi seluruh operasional di semua outlet. Saat ini dirinya membawahi empat jabatan strategis.
Menurut Sulis, tantangan bekerja di bisnis FNB adalah perlu membagi waktu. Tantangan selanjutnya adalah menghadapi SDM yang memiliki sifat masing-masing tetapi harus mengikuti standar kerja tertentu.
Dia juga mengaku pergantian orang di bisnis coffee shop lebih cepat daripada bisnis yang lain. Untuk itu perusahaannya menyaring pekerja dari awal dengan sikap yang sesuai untuk bekerja di bisnis FNB.
Sulis berpendapat cara agar suatu bisnis FNB bisa terus tumbuh adalah perlu menjaga kualitas produk dan terus eksis, serta mengadaptasi tren. Saat ini, Cold ‘N Brew tengah berupaya bekerja sama dengan UMKM, serta komunitas musik di Solo untuk bersinergi bersama agar bisa saling tumbuh.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
