SOLOPOS.COM - Martin Hartono (Maxmanroe.com)

Solopos.com, JAKARTA – Lahir sebagai anak seorang taipan, Martin Hartono sudah hidup berkecukupan sejak lahir. Namun, ia mampu membuktikan bila kesuksesan yang diraihnya sekarang ini bukan semata karena ia lahir sebagai anak orang kaya.

Martin Hartono yang kini berusia 48 tahun sukses membangun situs e-commerce Blibli serta berhasil menjadi investor dari forum Kaskus. Namun demikian, sosoknya begitu low profile. Kehidupan pribadinya terbilang jauh dari sorotan publik

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Martin Hartono, penerus Grup Djarum yang menjadi Komisaris perusahaan yang bakal memiliki kode saham BELI atau Blibli setelah IPO. Berikut ini profil Martin Hartono. Perusahaan e-commerce PT Global Digital Niaga atai Blibli.com siap melaksanakan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Perusahaan ini dikepalai oleh salah satu anak orang terkaya di Indonesia, pemilik Grup Djarum. Martin Basuki Hartono, berada dalam daftar Komisaris perusahaan yang bakal memiliki kode saham BELI. Martin merupakan putra konglomerat Grup Djarum Robert Budi Hartono dan merupakan warga negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia.

Baca Juga: Legenda Arsenal Thierry Henry Gabung Klub Milik Orang Terkaya Indonesia

Dilansir dari Bisnis.com, Senin (17/10/2022), Martin Hartono merupakan Komisaris Utama Perseroan sejak 2010, dan terakhir ditunjuk kembali sebagai Komisaris Utama berdasarkan RUPSLB pada 2021. Martin saat ini juga masih menjabat sebagai Direktur PT Djarum (1999–sekarang), Direktur Utama PT Global Digital Prima (2010–sekarang), dan Komisaris PT Global Investama Andalan (2018–sekarang). Anak taipan generasi ketiga ini menempuh pendidikan dengan memperoleh gelar Bachelor of Arts Degree in Economics dari University of California, San Diego, Amerika Serikat pada 1996 dan Master of Business Administration dari Claremont Graduate University, Amerika Serikat pada 1998.

Bangun Perusahaan Investor GDP Venture

Setelah mengabdi hampir sepuluh tahun di Djarum Group, Martin Hartono merasa sudah siap untuk mendirikan perusahaan yang ia kelola sendiri. Dilansir dari Maxmanroe, meski tidak serta merta meninggalkan Djarum, pada 2008 Martin membangun PT. Sarana Menara Nusantara. Perusahaan tersebut masih merupakan jaringan Djarum Group yang fokus pada bisnis pendirian tower jaringan. Perjalanan perusahaan tersebut terbilang berjalan dengan lancar di bawah komandonya sebagai CEO.

Perusahaan Sarana Menara Nusantara bukan pelabuhan akhir untuk Martin. Ia merasa mimpi terbesarnya masih belum tercapai. Hingga pada 2010, dengan izin ayahnya ia mendirikan sayap Djarum Group berikutnya yakni PT Global Digital Prima (GDP) Venture.

Baca Juga: Disebut akan Borong Saham BUMI, Ini Sosok Bos Indofood Anthoni Salim

GDP Venture merupakan perusahaan permodalan yang fokus pada pendanaan startup digital dan bisnis online. Bersama GDP Venture, nama Martin Hartono semakin dikenal sebagai pemain besar dalam dunia bisnis digital. Bagaimana tidak, GDP Venture saat ini telah berhasil merangkul banyak perusahaan serta startup digital besar di Indonesia.

Pencapaian besar yang telah dilakukan Martin bersama GDP Venture yakni dalam membangun situs ecommerce Blibli.com. Ia juga keberhasilan menjadi investor utama dari mega forum Kaskus. Yang menjadikan hal tersebut makin istimewa adalah, kala itu founder Kaskus Andrew Darwis menolak tawaran pendanaan Google dan lebih menerima pinangan Martin dengan alasan kesama visi dan untuk menjaga aset lokal.

Selain itu lewat inkubator bisnis MerahPutih, jaringan bisnis digital juga membawahi beberapa startup berkembang seperti Mindtalk, LintasME, Crazymarket, DailySocial.net dan beberapa lagi lainnya. Saat ini Martin tercatat masih aktif sebagai CEO PT Sarana Menara Nusantara dan GDP Venture. Membawahi sangat banyak perusahaan digital lokal di Indonesia, menjadikan sosok Martin banyak dikaitkan sebagai calon taipan bisnis digital di masa depan.

Baca Juga: 47 Tahun Berkarya, Polytron Kerap Disangka Merek Elektronik Luar Negeri

Ia sendiri pernah menyatakan bahwa potensi bisnis digital di Indonesia sangatlah besar. Bahkan Indonesia juga mempunyai peluang menjadi pemimpin di pasar global. Yang diperlukan adalah persiapan yang matang agar dapat menikmati hasilnya dalam beberapa tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya