SOLOPOS.COM - Kampung Batik Laweyan Solo. (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Fenomena thrifting atau jual beli produk bekas yang digemari anak muda dianggap tidak berpengaruh bagi produsen batik di Kota Solo. Salah satu barang bekas yang marak dijualbelikan melalui bisnis thrifting tak lain pakaian bekas impor.

Tren ini dirasa belum berpengaruh buruk kepada industri batik di Kota Bengawan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Forum Pengembang Kampung Batik Laweyan, Solo, Alpha Fabela Priyatmono, saat dihubungi Solopos.com pada Rabu (8/3/2023.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Menurut saya tidak begitu berpengaruh, batik sebagai komoditi perdagangan. Suatu karya yang sarat dengan muatan budaya yang adiluhung,” ujar Alpha.

Namun, menurut Alpha penting dilakukan edukasi kepada masyarakat mengenai seluk beluk batik. Selain itu, perlu ada pengetahuan yang disampaikan kepada masyarakat tentang definisi, makna serta filosofi batik. Juga tentang material batik, story telling, dan sebagainya. “Hal tersebut bertujuan masyarakat paham benar tentang batik, juga perlu adanya gerakan masyarakat khususnya kaum muda untuk mencintai batik,” papar Alpha.

Impor pakaian bekas ini sebenarnya telah dilarang pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Namun, bisnis thrifting sudah memiliki pangsa pasar tersendiri. Itu sebabnya, bisnis thrifting berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kehadirannya bahkan dianggap sebagai ancaman serius bagi industri tekstil dan garmen dalam negeri.

Mengacu dari data Badan Pusat Statistik (BPS), impor pakaian bekas paling banyak terjadi pada 2019 yang mencapai 392 ton dengan nilai US$6.075.000 atau setara Rp93,2 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya