SOLOPOS.COM - PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) melalui anak usahanya di bidang cattle livestock, PT Pasir Tengah memproduksi pupuk organik yang telah dimanfaatkan oleh mitra petani sekaligus pelaku bisnis agrowisata kebun durian. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) melalui anak perusahaannya, PT Pasir Tengah, terus melakukan pengembangan terkait produksi pupuk organik.

Selain untuk mendapatkan nilai lebih dari sisi bisnis, produksi pupuk organik tersebut juga menjadi upaya WMP untuk mendukung pelestarian lingkungan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Hal ini juga sejalan dengan arahan dari pemerintah yang terus mendorong penggunaan pupuk organik dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Dikutip dari siaran pers yang diunggah di https://www.presidenri.go.id, saat memimpin rapat terbatas bersama jajarannya di Istana Merdeka, di Jakarta pada Kamis (27/4/2023), Presiden Joko Widodo, meminta pengurangan ketergantungan terhadap pupuk kimia dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik bagi para petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam siaran pers tersebutmenyebutPresiden juga menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik karena hasil riset tentang penurunan kualitas tanah pada beberapa lahan pertanian.

Penggunaan pupuk organik yang intensif diharapkan dapat mengembalikan kesuburan tanah.

“Hasil berbagai riset yang ada bahwa sebagian atau 2% dari 7 juta hektare tanah kita sudah mengalami degradasi kualitas, terutama di Jawa. Oleh karena itu, untuk menyuburkan kembali, salah satunya melalui pupuk organik,” kata dia.

Sementaraitu, Supervisor Waste Processing and Fertilizer Development ManagementPT Pasir Tengah, Tri Doni Saputra, mengatakan kesadaran Perusahaan untuk mengolah limbah kotoran hewan menjadi pupuk organik sebetulnya sudah muncul sejak lama.

“Pengolahan limbah ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan sebagainya. Itu yang menjadi fokus kami selain mendapatkan nilai tambah baru bagi perusahaan,” kata dia.

Melalui pemanfaatan limbah ternak tersebut pihaknya optimistis akan berdampak baik dari segi bisnis. Sebab dalam produksi pupuk organik tersebut pihaknya benar-benar hanya memanfaatkan sumber daya mandiri.

Dengan demikian, biaya produksinya pun disebut akan lebih rendah dibandingkan harus membeli atau mendapatkan bahan baku dari pihak lain.

“Kalau kita melihat brand-brand pupuk organik yang sudah punya nama di pasar, itu semua mereka maklon. Artinya, brand-brand ini bisa sebegitu besarnya hanya dengan maklon. Jadi kami yang punya sumber daya sendiri, mengolah sendiri tentu kami punya pandangan yang jauh lebih luas,” jelas dia.

Saat ini, lanjutnya, pupuk organik yang diproduksi Perusahaan juga telah digunakan oleh mitra petani WMPP. Melalui program kemitraain ini, WMPP turut serta dalam membantu petani lokal untuk menghindari dampak perubahan iklim seperti kekeringan. Pasalnya, selain dapat meningkatkan kesuburan tanah, pupuk organik juga dapat menyimpan air hingga lima kali lipat dari volumenya.

“Kemitraan ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk hadir dan mendukung kebutuhan petani lokal untuk meningkatkan produktivitasnya,” pungkas Doni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya