SOLOPOS.COM - Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty

Solopos.com, SOLO–PT Prodia Widyahusada Tbk., di tahun 2021 mencatatkan kinerja positif. Bahkan kinerja laba bersih mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: SBBI 2022: Prodia Sukses Catatkan Pertumbuhan Laba 131 Persen

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Di sisi lain Prodia akan terus mengembangkan layanan digital untuk memudahkan para pelanggannya.

Disampaikan Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, Prodia memang akan terus mengupayakan kinerja yang baik setiap tahunnya. Bahkan di tengah kesulitan pandemi Covid-19 ini, Prodia berupaya untuk selalu kreatif dan memunculkan inovasi baru yang yang bisa diaplikasikan dalam memberikan pelayanan bagi para pelanggannya.

“Pada 2021, secara umum kondisi perseroan mendapatkan pendapatan bersih sekitar Rp2,65 triliun atau meningkat 41,58%. Laba bersih mencapai sekitar Rp621 miliar atau naik 131,30%,” kata dia dalam Public Expose 2022 yang disiarkan secara virtual, Kamis (7/4/2022).
Untuk laba usaha sekitar Rp756,63 miliar, atau naik 150,73%. Sedangkan total aset juga naik sekitar 21,80% menjadi sekitar Rp2,72 triliun.
Dia mengatakan pada 2021 lalu, banyak inovasi yang dilakukan Prodia. Selain peluncuran layanan tes kesehatan yang baru, juga ada pelayanan vaksin gotong royong terutama untuk pelanggan corporate, pembukaan cabang baru dan pengembangan aplikasi mobile.

Dia berharap pertumbuhan tersebut bisa berlanjut dengan baik. Mengenai strategi ke depan, menurutnya Prodia sudah menyiapkan beberapa skenario. Namun hal itu tetap harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Terlebih di tengah ketidakpastian pandemi saat ini.

Baca Juga: Prodia Ajak Periksa Berkala Masuki Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19

“Dinamika selalu berbeda setiap tahunnya. Tidak bisa kita mengkopi tahun-tahun sebelumnya. Jadi setiap tahun, walau sudah memiliki strategi ke depan, tapi ada hal-hal yang sifatnya harus berbeda. Berbagai skenario sudah kami siapkan. Jadi tidak hanya satu skenario,” kata dia.

Dalam rangka menuju transformasi digital, Prodia tentunya akan memperluas chanel digital yang dimiliki. Hal itu sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan. “Cabang tetap dipertahankan. Tapi antrean dipercepat dengan digital service. Hasil juga dipercepat dengan adanya teknologi, sehingga ini akan meningkatkan daya saing Prodia. Tes-tes baru juga akan diluncurkan,” lanjut dia.

Mengenai target pendapatan dan laba tahun ini, dia mengatakan capaian 2021 merupakan pencapaian luar biasa untuk Prodia, bahkan menurutnya pencapaian tersebut adalah yang tertinggi selama 48 tahun terakhir.

“Ini menjadi satu tantangan tersendiri. Kita memiliki landasan tinggi untuk bertumbuhnya. Tahun ini saya kira tidak bisa duplikasi dari tahun lalu. Itu terlalu tinggi. Kami lihat juga setiap tahun memiliki dinamika sendiri,” jelas dia.

Berdasarkan landasan itu pendapatan tahun ini ditargetkan minimal dua kali petumbuhan ekonomi Indonesia. “Pertumbuhan ekonomi ditargetkan pemerintah antar 4,5%-5,5%. Semoga tidak ada gejolak dan poersoalan lainnya sehingga target itu bisa tercapai. Untuk laba selalu tentunya pertumbuhannya harapannya lebih tinggi dari pada revenue itu sendiri,” lanjut dia.

Baca Juga: Jadi Laboratorium Klinik Terbesar, Ini Fokus Prodia di Layanan Digital

Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati, ke depan Prodia akan tetap memanfaatkan database pelanggan untuk pengembangan ke depan. Jumlah pelanggan baru menjadi 1,303,405 pada 2021. Selain itu Prodia juga akan fokus di digitalisasi. “Kami sudah memiliki mobile aplikasi versi ketiga. Dengan aplikasi itu diharapkan memberikan kemudahan pelanggan melakukan transaski,” jelas dia.

Beberapa terobosan yang telah disiapkan di antaranya pengembangan Prodia for doctor. Layanan tersebut dapat dimanfaatkan para dokter untuk membantu pasien apabila ingin melakukan pemeriksaan. Melalui aplikasi itu diharapkan semakin memberi kemudahan bagi dokter untuk memantau kesehatan pelanggan atau pasien.

“Sebab hasil pemeriksaan pasien masuk di aplikasi, dengan begitu memudahkan dokter untuk memantau atau memonitor terkait penanganan penyakit,” lanjut dia.

Ada juga chat dokter gratis. Pelanggan bisa bertanya mengenai masalah kesehatan melalui fitur tersebut secara gratis. Kemudian ada layanan telekonsultasi yang sudah diluncurkan akhir 2020 lalu, untuk menjawab kebutuhan masyarakat terkait layanan di masa pandemi. “Kami juga memiliki layanan yang sangat spesifik yakni layanan home servise, untuk pelanggan yang membutuhkan. Awalnya layanan ini dapat diminta melalui kontak center 1500830 atau cabang. Tapi di April ini akan kami launching mobile aplikasi khusus layanan home servis, sehingga bisa dilakukan registrasi melalui mobile aplikasi,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya