Bisnis
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 16:01 WIB

Problem Proyek Kereta Cepat Telah Selesai Dibahas, Termasuk Pembengkakan Biaya

Rahmad Fauzan  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri dan Gubernur Jabar meninjau Stasiun Tegalluar, Bandung, Jabar, Kamis (13/10/2022). (Biro Pers Setpres/Laily Rachev)

Solopos.com, JAKARTA — Persoalan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) sudah didiskusikan antara seluruh stakeholder terlibat.

“Sebenarnya, seluruh permasalahan sudah didiskusikan antara kedua negara [Indonesia dan China]. Baik dengan pemerintah maupun perusahaan, termasuk perusahaan konstruksi,” ujar Duta Besar Republik China untuk Indonesia Lu Kang seperti dilansir Bisnis, Sabtu (29/10/2022).

Advertisement

Dia menjelaskan, sejumlah permasalahan yang bermunculan sepanjang tahun ini telah diselesaikan melalui pertemuan bilateral antara Indonesia dan China.

Termasuk, persoalan besar seperti pandemi Covid-19 dan masalah geopolitik. Pernyataan Dubes China untuk Indonesia tersebut mengonfirmasi statement yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Advertisement

Termasuk, persoalan besar seperti pandemi Covid-19 dan masalah geopolitik. Pernyataan Dubes China untuk Indonesia tersebut mengonfirmasi statement yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Luhut, perhitungan biaya pembengkakan (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah diselesaikan.

Baca Juga: Kabar Baik, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Diteruskan hingga Surabaya

Advertisement

Akibat goyangnya tanah, jelas Luhut, sebanyak tiga terowongan menjadi terganggu. Luhut juga menampik adanya perbedaan angka cost overrun antara pemerintah Indonesia dan China.

Sebagai latar belakang, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) awal tahun ini menemukan bahwa cost overrun proyek Kereta Cepat mencapai US$1,1 miliar.

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero), selaku lead consortium, memprediksi kisaran cost overrun mulai dari US$1,1 miliar sampai dengan US$1,9 miliar.

Advertisement

Baca Juga: Erick Thohir: GATF 2022 Dukung Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

Selaku pemegang saham KCIC, kedua negara yakni Indonesia dan China memiliki kewajiban untuk membayar biaya tersebut. Adapun, kepemilikan saham China di KCIC sebesar 40 persen, sedangkan Indonesia sebesar 60 persen.

Pembiayaan proyek juga mengandalkan pinjaman selain ekuitas KCIC. Sekitar 75 persen nantinya akan bersumber dari pinjaman ke China Development Bank (CDB).

Advertisement

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Dubes China: Problem Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Selesai Dibahas

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif