SOLOPOS.COM - Tangkapan layar produk Nifta Solo di marketplace yang bakal ikut meriahkan Harbolnas 2023, Selasa (12/12/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO —  TikTok dan Tokopedia dalam pengumuman resminya hari ini, Senin (11/12/2023), mengatakan mereka telah membentuk kemitraan strategis. Bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedi.

Dengan begitu, TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia dan fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. Program pertama mereka yakni bersamaan dengan Harbolnas, Selasa (12/12/2023)

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Pemilik toko baju batik Nifta Solo, Tina Rio Pramita mengatakan tidak masalah dengan kembalinya TikTok Shop. Dia mengaku sebelum ditutup, dirinya juga memanfaatkan platform milik perusahaan Tiongkok, ByteDance itu untuk promosi dan berjualan.

“Nanti rencananya juga akan buka kalau memang TikTok Shop buka lagi maka ikut juga, kita memanfaatkan yang ada saja,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon, Senin.

Dia mengatakan sudah lama memanfaatkan TikTok Shop. Meski pada perjalannya dia sempat memilih untuk pindah ke platform lain lantaran menurutnya waktu itu sistem pembayarannya kurang cepat. “Sempat terus pindah ke WhatsApp atau lewat website untuk transaksinya,” kata dia.

Dia berharap dengan kerja sama baru antara GoTo dan TikTok performa aplikasi bisa lebih lancar dan menguntungkan pelaku UMKM. Dia mengatakan sejauh ini TikTok Shop cukup berpengaruh dalam penjualan produk miliknya.

Tina menyebut ada beberapa pelanggan dari TikTok Shop yang kemudian menghubunginya melalui WhatsAps. Dia mengatakan saat ini dirinya sedang mempelajari mekanisme jualan setelah GoTo dan TikTok resmi menjalin kerjasama.

Berbeda dengan Tini, pemilik toko kain batik Bhoomi Art asal Solo, Setyawati mengatakan kurang setuju jika TikTok Shop kembali buka. Dia bahkan menaruh curiga database dari konsumen di Indonesia digunakan untuk memproduksi barang di China

“Kurang setuju juga sih kalau saya. Karena ternyata database customer dipakai buat memproduksi barang-barang yang laku buat diproduksi di China,” kata dia kepada Solopos.com, Senin.

Menurutnya masih banyak dampak negatif yang dirasa ketika baik oleh pelaku usaha dan ekspedisi lantaran kehadiran TikTok Shop.

Dari segi penjualan, dia sendiri terbantu dengan para pelanggan yang berusia 35 sampai 45 tahun. Setyawati mengatakan pelanggan di usia tersebut lebih memilih bertransaksi secara langsung.

Setyawati sebagai pelaku UMKM memang tidak bisa berbuat banyak. Namun dia berharap agar produk yang dijual nantinya lebih banyak dari produk lokal. “Yang penting memperketat dan ada proteksi produk agar yang dijual bukan produk import gitu saja sih harapan saya saat ini,” kata dia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Senin, menegaskan kerjasama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan TikTok disebut bertujuan  memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan pelaku UMKM nasional.

TikTok yang disebut akan menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar itu, diklaim memiliki komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.

Melalui kesepakatan ini, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia. Apalagi dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM.

Program Beli Lokal

Sedangkan program yang akan diluncurkan di masa uji coba ini adalah kampanye Beli Lokal dimulai pada Selasa (12/12/2023)

Beli Lokal bakal hadir di aplikasi Tokopedia dan TikTok, kampanye Beli Lokal akan mempromosikan berbagai jenis merchant, dengan fokus utama pada produk asal Indonesia. Program Beli Lokal di aplikasi TikTok, akan memungkinkan para pengguna TikTok berbelanja dan berinteraksi dengan produk lokal.

Ke depannya, TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo mengklaim berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya