Bisnis
Sabtu, 3 September 2022 - 14:38 WIB

Presiden: Penyesuaian Harga BBM Pilihan Terakhir, Subsidi Harus Tepat Sasaran

Anik Sulistyawati  /  Nugroho Meidinata  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi saat konferensi pers perihal Pengalihan Subsidi BBM di Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Solopos.com, SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan penaikan bahan bakar minyak (BBM) harus diambil pemerintah lantaran anggaran subsidi pemerintah sudah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan akan terus mengalami peningkatan.

Sayangnya, dia menilai lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.

Advertisement

Presiden menegaskan pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran. Subsidi harus dapat menguntungkan masyarakat yang kurang mampu.

“Mestinya uang pemerintah itu diberikan untuk subsidi bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi harus menguntungkan masyarakat kurang mampu,” katanya dalam konferensi pers Presiden Jokowi dan Menteri terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM di Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022) yang bisa diakses di chanel Youtube Sekretariat Presiden.

Advertisement

“Mestinya uang pemerintah itu diberikan untuk subsidi bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi harus menguntungkan masyarakat kurang mampu,” katanya dalam konferensi pers Presiden Jokowi dan Menteri terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM di Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022) yang bisa diakses di chanel Youtube Sekretariat Presiden.

Dia mengaku bahwa hingga saat ini pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia, bahkan dirinya menyebut Pemerintah sebenarnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Namun, dia melanjutkan anggaran subsidi dan kompensasi pada 2022 telah meningkat hingga 3 kali lipat sehingga kebijakan tersebut dipilih untuk dilakukan.

Baca Juga: Harga BBM Subsidi Pertalite, Solar dan Pertamax Naik, Mulai 14.30 WIB Hari Ini

Advertisement

Jokowi menjelaskan Pemerintah menyiapkan bantuan langsung tunai BLT BBM sebesar Rp12,4 triliun yang akan diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp150.000 per bulan dan mulai diberikan pada September selama 4 bulan.

Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600.000.

“Saya juga telah memerintahkan pemerintah daerah untuk menggunakan 2 persen dana tranfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online, dan nelayan,” jelas Jokowi.

Advertisement

Baca Juga: Daftar Kenaikan Harga BBM Pertalite, Solar, dan Pertamax per 3 September 2022

Untuk diketahui, pemerintah akhirnya memastikan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) per hari ini, Sabtu (3/9/2022). Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang mengatakan adanya penyesuaian harga BBM subsidi oleh Pemerintah. Salah satunya, dia mengatakan Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

“Kemudian solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter,” katanya.

Advertisement

Lebih lanjut, dia memerinci untuk Pertamax non subsidi naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. Harga tersebut berlaku sejak 1 jam sejak pengumuman atau Sabtu hari ini pukul 14.30 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif