SOLOPOS.COM - Bank Syariah Indonesia. (ilustrasi/Bisnis).

Solopos.com, SOLO — Selain menggenjot pasar KPR, Bank Syariah Indonesia (BSI) Solo juga punya pekerjaan rumah memperbanyak nasabah asuransi syariah di Solo.

Asuransi berbasis syariah yang mereka tawarkan terdiri dari atas AXA Mandiri Syariah dan BNI Life Insurance Syariah. Produk yang dipasarkan beragam, mulai dari asuransi jiwa, kesehatan hingga asuransi berbasis investasi.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Meskipun memiliki beragam produk asuransi syariah, Manager BSI Area Solo Hari Nopa Kurniawan, saat ditemui Solopos.com, Rabu (15/2/2023), mengaku pangsa pasar asuransi syariah di Solo masih cukup sulit.

Mengingat, masyarakat masih minim literasi soal asuransi syariah sehingga masih sedikit yang membeli premi asuransi.

Menurut Hari, ada beragam jenis asuransi syariah yang disediakan oleh BSI Solo. Mulai dari asuransi jiwa, kesehatan dan asuransi investasi.

“Kami menyediakan beragam produk asuransi juga, mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa dan asuransi untuk investasi. Untuk premi asuransinya per bulan beragam, mulai dari Rp300.000 per bulannya,” ungkap Hari.

Yang membedakan asuransi syariah dengan konvensional, menurut Hari adalah adanya akad tabarru yang digunakan dalam sistem asuransi syariah.

“Di [asuransi] syariah [di BSI Solo], akad yang digunakan adalah Akad Tabarru, jadi kami menghimpun dana, dan ketika ada yang membutuhkan, dana yang dihimpun tersebut yang akan diberikan kepada mereka yang terkena musibah. Jadi enggak ada riba,” ulasnya.

“Asuransi syariah di Solo memang agak sulit pemasarannya meskipun memang ada perkembangan nasabah. Faktornya terutama karena minimnya literasi terkait pentingnya memiliki asuransi, rata-rata yang memiliki asuransi itu kalangan menengah ke atas, di kami, asuransi syariah dari BSI rata-rata dimiliki oleh nasabah prioritas,” tambahnya.

Pertumbuhan

Sebelumnya, dikutip dari Bisnis.com, hingga kuartal III/2022, kinerja asuransi syariah mengalami pertumbuhan dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari aset asuransi syariah yang naik 3 persen menjadi Rp44,99 triliun.

Wakil Ketua Bidang Riset dan Inovasi Asuransi Umum Syariah Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Pristiwanto Bani, mengatakan kontribusi bruto asuransi syariah pada kuartal III/2022 juga mengalami pertumbuhan sebesar 18,13 persen menjadi Rp19,95 triliun.

Pada periode tahun sebelumnya, capaian kontribusi bruto sebesar Rp16,89 triliun. Sementara dari porsi investasi asuransi syariah, sebanyak 80,43 persen berada di pasar modal. Sisanya ada di perbankan yakni 19,23 persen, dan 0,34 persen berada di segmen lainnya.

Lebih lanjut, pergerakan investasi asuransi syariah juga mengalami peningkatan, yakni pada kuartal III/2022, asuransi syariah memiliki nilai investasi sebesar Rp36.907 miliar. Nilai ini menunjukan kenaikan sebesar 5,28 persen dibandingkan kuartal III/2021.

Secara komposisi investasi, saham syariah memberikan porsi paling besar dalam hal penempatan investasi, yakni sebesar 28,8 persen atau setara dengan Rp10.630 miliar. Sedangkan yang menduduki posisi kedua adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan porsi 23,37 persen dari total aset investasi atau setara dengan Rp8.625 miliar.

Sebagai informasi, dikutip dari Bisnis.com, sejarah asuransi syariah di Indonesia dimulai pada 1993 oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia membentuk TEPATI (Tim Pembentuk Asuransi Takaful Indonesia).

Mereka melaksanakan studi banding ke Malaysia sebagai negara Asean pertama yang mengembangkan industri asuransi syariah. Setelah berbagai persiapan matang, pada tahun 1994 dibentuklah Syarikat Takaful Indonesia yang menjadi holding dua perusahaan pelopor asuransi syariah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya