SOLOPOS.COM - Ilustrasi properti. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO – Pasar properti di Soloraya diperkirakan mengalami penyesuaian saat bulan puasa dan Lebaran. Penjualan properti relatif cenderung turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya lantaran konsumen menunda melakukan transaksi hingga setelah Lebaran.

Penurunan penjualan properti bisa terjadi lebih awal pada kuartal I/2023. Setiap bulan puasa, penjualan properti relatif cenderung turun. Fenomena ini terjadi hampir setiap tahun meski aktivitas ekonomi berangsur pulih setelah masa pandemi Covid-19. Kebiasaan para calon pembeli untuk menunda melakukan transaksi properti hingga beberapa pekan setelah Lebaran.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Calon pembeli maupun masyarakat cenderung menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kebutuhan pokok acapkali meningkat saat momen Lebaran. “Memang fenomenanya seperti itu [pasar properti cenderung turun saat Ramadan dan Lebaran]. Calon pembeli mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain yang sifatnya mendesak seperti kebutuhan pokok,” kata seorang developer di Soloraya, Harinto, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (15/3/2023).

Pasar properti menengah bawah juga terpengeruh laju inflasi yang terjadi sepanjang periode Lebaran. Laju inflasi di periode Lebaran diperkirakan meningkat lantaran tingginya permintaan barang tak sebanding dengan ketersediaan barang, terutama bahan pangan.

Periode Lebaran bakal menaikkan ekspektasi inflasi lantaran pola konsumsi masyarakat yang lebih tinggi. “Setelah turun selama Ramadan, pasar properti bakal kembali melesat setelah Lebaran. Kembali naik karena calon pembeli memiliki dana lebih yang khusus dialokasikan untuk properti,” ujar dia.

Saat ini, para pengembang masih menunggu kepastian penyesuaian harga rumah subsidi dari pemerintah. Sejak 2020, belum ada penyesuaian harga rumah subsidi yang digulirkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hunian layak bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Soloraya, Samari, mengatakan tren penjualan properti diperkirakan cenderung turun selama Ramadan dan Lebaran. Namun tren panjang sektor properti diyakini tetap tumbuh sepanjang 2023.

Pertumbuhan pasar properti di Soloraya diprediksi terjadi setelah Lebaran atau periode semester II/2023. Hal ini seiring membaiknya kondisi perekonomian masyarakat dan pelaku usaha sejak pertengahan 2022.

“Memang ada tren penjualan properti sedikit turun sejak bulan ini. Tapi ke depan tetap prospektif terus tumbuh karena rumah merupakan kebutuhan primer dan bersifat investasi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya