Bisnis
Senin, 27 November 2023 - 19:29 WIB

Potensi Pengembangan AI untuk Menunjang Layanan Kesehatan Masa Depan Indonesia

Brand Content  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, membuka acara CEO Meeting 2023 Prodia dengan tajuk "Future Healthcare with Artificial Intelligence (AI). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin berkembang dan telah banyak digunakan oleh sejumlah sektor industri di dunia, tak terkecuali di industri layanan kesehatan.

Dalam beberapa kasus, penggunaan teknologi kecerdasan buatan telah dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, gangguan paru-paru, bahkan mendeteksi potensi penyakit melalui pembacaan struktur komposisi genetik tubuh. Adopsi teknologi kecerdasan buatan ini menjadi salah satu upaya Kementerian Kesehatan RI dalam mendorong percepatan transformasi kesehatan di Indonesia.

Advertisement

CEO Meeting merupakan acara tahunan untuk mengundang pemimpin-pemimpin perusahaan (C-Level) dari berbagai industri khususnya dari industri kesehatan untuk berdialog dan berdiskusi mengenai isu-isu ekonomi, kesehatan, sosial-politik, teknologi, dan lainnya yang hangat di publik. Acara yang digagas oleh Prodia ini menjadi wadah bagi pemimpin perusahaan untuk membangun relasi dan kerjasama untuk menggunakan potensi teknologi kecerdasan buatan dalam menunjang layanan kesehatan masa depan di Indonesia.

Dewi Muliaty selaku Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), menyampaikan Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dalam industri layanan kesehatan.

Advertisement

Dewi Muliaty selaku Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), menyampaikan Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dalam industri layanan kesehatan.

“Posisi kita sekarang ini ada di antara inovasi dan kesehatan, dimana kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk merangkul potensi AI dalam meningkatkan perawatan pasien yang dipersonalisasi, meningkatkan hasil yang presisi, serta mendorong efisiensi seperti merampingkan proses administrasi, di seluruh ekosistem kesehatan di Indonesia.”

“AI dengan kapasitasnya untuk melakukan analisa data, pengenalan pola, dan pembelajaran berkelanjutan siap untuk mendefisinikan kembali struktur pemberian layanan kesehatan yang tidak hanya efisien, tetapi juga berpusat pada pasien.” ujar Dewi saat membuka acara CEO Meeting Prodia di Park Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Advertisement

Namun, penggunaan teknologi AI ini tetap membutuhkan kesiapan matang dari perusahaan khususnya manajemen data agar dapat menunjang keselarasan dengan bisnis dan nilai-nilai perusahaan. Sejalan dengan Erwin, Consulting Executive Director Deloitte Southeast Asia, Ashish Mahajan, juga menjelaskan bagaimana teknologi kecerdasan buatan memberikan peluang baru bagi bisnis layanan kesehatan untuk membantu meningkatkan produk dan layanan, merampingkan proses administrasi, dan menciptakan pengalaman terbaik bagi pelanggan.

Ashish menggarisbawahi pentingnya memadukan teknologi AI dengan bisnis model yang ada untuk memudahkan tranformasi teknologi dengan bisnis yang mulus. Medical Laboratory Director & HOD Redcliffe Labs India, Dr. Sohini Sengupta, menuturkan bahwa optimalisasi AI mampu menunjang layanan terapi dan perawatan klinis yang lebih baik. Menurut Sengupta, hal ini dapat meningkatkan efisiensi prosedur, peningkatan kualitas hasil evaluasi pasien, serta membantu klinis dalam memudahkan proses pengambilan keputusan.

Selaras dengan strategi transformasi digital yang dilakukan oleh Perseroan, Prodia sendiri berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi AI dalam menjawab kebutuhan terkini pelanggan. Di awal tahun 2023, Prodia telah meluncurkan aplikasi kesehatan berbasis digital (U by Prodia) yang menawarkan kemudahan layanan pemeriksaan kesehatan yang lebih lengkap dan personal.

Advertisement

Aplikasi ini telah dilengkapi dengan sejumlah fitur yang dapat memantau kondisi kesehatan dan penerapan pola hidup sehat dari pengguna aplikasi. Menariknya, sistem dalam aplikasi disesuaikan dengan profil pengguna yang dihimpun dari umpan balik kuesioner saat melakukan proses registrasi akun.

Dengan didukung teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam proses penghimpunan data (data collecting), aplikasi U by Prodia dapat menjadi salah satu digital tools yang memahami kebutuhan kesehatan pasien. Cara ini menjadi langkah antisipasi dan proaktif Prodia dalam menjadi mitra layanan kesehatan yang terus berkembang dan menawarkan layanan laboratorium pemeriksaan kesehatan terbaik di Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif