SOLOPOS.COM - Pelanggan memilih buket di salah satu gerai di kawasan Jl. Menco Raya, Gonilan, Kartasura. Foto diambil Kamis (9/2/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Bisnis buket semakin dilirik oleh berbagai kalangan. Selain fleksibel tempat dan waktu, bisnis ini bisa dibilang menjanjikan dengan modal yang cukup terjangkau.

Peluang bisnis ini salah satunya dilirik oleh warga Sukoharjo, Melati Kusuma Asih, 22. Ia belum lama memulai usaha tersebut, kurang lebih selama enam bulan yang lalu ketika mengisi jeda kuliahnya menjelang wisuda. Ia melirik usaha tersebut karena melihat potensi ketika acara seminar proposal atau wisuda, banyak orang yang mencari perajin buket dan melihat gerai buket banyak dikunjungi.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Duku aku modal sekitar Rp1 juta, tapi mungkin Rp500.000 sudah bisa, kok. Beli beberapa bahan online, kalau belajarnya dari Youtube dan sama ada teman yang jualan yang membantu. Cara menghitung harga juga lihat-lihat di Youtube,” terang Melati, pada Kamis (9/2/2023).

Melati menguraikan bahan untuk membuat buket, meliputi styrofoam, kertas chelophanez bunga artifical, kemudian isolasi, dan pita. “Bahannya banyak, mulai yang kelihatan, sampai printilan kecil, belajar dari Youtube enggak susah, cuma kan harus rajin-rajin bentuk lain biar enggak monoton,” ujar Melati.

Ia sendiri promosi produk miliknya melalui Whatsapp dan Instagram, dan memanfaatkan promosi dari mulut ke mulut. Ia mengaku kewalahan ketika pesanan datang bersamaan ketika musim seminar proposal dan wisuda, karena memang marketnya menyasar ke mahasiswa.

Melati mengaku hanya fokus membuat buket snack. Selain banyak dicari, buket jenis ini juga harganya relatif murah, sesuai target market produknya. Dalam sepekan paling tidak ia memenuhi tiga sampai empat pesanan, ketika ramai ia bisa mendapatkan sepuluh pesanan.

Untuk harga jual buket bervariasi, tergantung pada jenis buket snack ataupun bunga yang ditawarkan. Buket bunga kecil bisa dijual dengan harga Rp35.000 untuk buket snack kecil. Tergantung pada banyaknya snack yang ada di dalamnya. Sedangkan untuk harga buket bunga imitasi bisa dijual dengan harga Rp40.000 hingga 50.000 per buket.

Untuk menghitung penjualan bersih atau keuntungan bersih bisa dengan menggunakan rumus pendapatan bersih diperoleh dari pendapatan kotor dikurangi modal per bulan.

“Paling murah itu Rp25.000 buket snack, menyesuaikan saja pilihan snacknya. Pengerjaan paling cepat sekitar 15 menit kalau enggak terlalu rumit,” papar Melati.

Awlanya buket terkenal hanya untuk buket binga saja, namun beberapa tahun lalu berkembang eksistensi buket lainnya, misalnya buket bunga, buket snack, buket make-up, dan lainnya.

Potensi bisnis buket juga dilirik oleh ibu rumah tanggal asal Sragen, Reny, ia sendiri paling banyak memenuhi buket bunga baik yang imitasi atau asli. Biasanya pesanan datang dari pelajar ataupun orang yang mempunyai acara tertentu. Rentang harga buket yang ia jual mulai dari Rp50.000 atau bisa sesuai request pembeli, sehingga harganya bisa disesuaikan.

Sebagai ibu rumah tangga dan pekerja, ia merasa usaha buket ini fleksibel dan bisa menambah penghasilan sehari-harinya. Paling tidak dalam sepekan ia bisa memperoleh satu hingga dua pesanan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya