SOLOPOS.COM - Foto udara sumur produksi yakni sumur HCE-31 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Dieng yang dikelola oleh PT Geo Dipa Energi (Persero), Dieng, Banjarnegara, Sabtu (14/8/2021). (Andhika Wahyu Purnama)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengidentifikasi adanya potensi sumber daya lithium di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Dieng. WKP yang saat ini dikerjakan PT Geo Dipa Energi (Persero) itu belakangan tengah menjadi fokus badan pemetaan sumber daya mineral tersebut.

“Lithium itu ada di air asin, di panas bumi Dieng, itu mengandung seberapanya saya tidak hafal,” kata Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (2/3/2023).

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Sugeng menuturkan, kandungan lithium itu berasal dari air asin yang ikut terangkut saat pengeboran sumur panas bumi di kawasan tinggi Dieng tersebut. Adapun, air asin itu diperkirakan berasal dari campuran reaksi kimia atau air laut.

Hanya saja, dia mengatakan, lembaganya masih mengidentifikasi lebih lanjut ihwal potensi sumber daya mineral kritis tersebut. “[Lithium] terbentuknya dulu saat laut atau ada reaksi kimia, kalau di situ saya belum pelajari detail,” kata dia.

Sebenarnya, kata dia, temuan awal lithium dari WKP Dieng itu sudah berhasil diidentifikasi sejak 2 dua tahun lalu. Kendati demikian, Badan Geologi masih mempelajari data awal yang muncul untuk dikembangkan secara komersial.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjajaki peluang kerja sama terkait lithium. “Saat ini Indonesia berfokus untuk mengembangkan dan memperluas industri hilir, dalam hal ini industri baterai lithium. Untuk memenuhi target kami menjadi produsen baterai lithium terbesar di dunia, kami berharap dapat meningkatkan impor lithium dari Australia,” kata Luhut melalui keterangan resminya, Selasa (14/2/2023).

Luhut memaparkan bahwa pada 2021, Indonesia-Australia telah menandatangani pernyataan bersama tentang Kerja Sama Ekonomi Hijau dan Transisi Energi. Untuk itu, Luhut berharap dengan adanya kolaborasi seperti ini, maka manfaat ekonomi bagi kedua negara bisa didapatkan.

“Sehingga kita bisa bersama-sama berkontribusi terhadap pertumbuhan kebutuhan industri baterai secara global dan semoga pertemuan saya dengan PM Albanese di Gedung Parlemen Australia kali ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia khususnya di sektor ekonomi terjalin lebih kuat dan konstruktif bersama-sama,” ucap Luhut.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Badan Geologi Identifikasi Wilayah Panas Bumi Dieng Simpan Potensi Lithium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya