SOLOPOS.COM - Bangunan Perum PNRI Solo-Lokananta terlihat sepi pada Selasa (15/8/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Perum Percetakan Negara RI (PNRI) Cabang Solo-Lokananta dibekukan untuk sementara waktu selama proses alih usaha berlangsung. Aktivitas kegiatan mereka sementara waktu dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan.

Hal ini diungkapkan Kepala Cabang Perum PNRI Solo-Lokananta, Endang Supriyadi, saat dihubungi Solopos.com pada Selasa (15/8/2023). Pembekuan ini sementara waktu karena proses restrukturisasi.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Jadi gini, saya luruskan saja ya masalahnya. Kegiatan yang dilakukan oleh Lokananta sesuai dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perum PNRI ini harus segera melakukan restrukturisasi,” ujar Endang. Restrukturisasi tersebut meliputi wilayah pusat dan cabang.

“Karena Lokananta ini unik, artinya unik, ada core business yang bukan bidang PNRI, percetakan negara. Ada yang namanya industri recording atau multimedia. Kami biasanya menyebut multimedia, itu memang dibekukan, akan dibekukan, bukan akan lagi, memang sudah,” tambah Endang.

Endang menguraikan aktivitas pertama yang dilakukan berkaitan dengan proses restrukturisasi tersebut adalah membekukan kegiatan. Di mana Perum PNRI Solo-Lokananta tidak diperbolehkan menerima pekerjaan sementara waktu. Kecuali untuk menyelesaikan pekerjaan outstanding atau yang tengah dikerjakan.

Pekerjaan yang tengah diselesaikan tersebut misalnya penggandaan kaset yang masih belum selesai. “Sementara tidak menerima lagi, sampai nanti ada keputusan. Karena rencananya setelah Perum PNRI Solo-Lokananta dibekukan, secara badan hukum ditutup. Maka akan dimunculkan yang namanya PT Lokananta yang nanti akan fokus ke bidangnya. Jadi PT Lokananta nanti bukan lagi cabang. Itu sudah menjadi anak perusahaan. Karena Perum PNRI Solo-Lokananta mau ditutup,” kata Endang.

Saat ini Endang masih menunggu keputusan restrukturisasi baik di pusat dan cabang. Aktivitas yang biasa dilakukan masih ditutup sementara. Ia juga menyebut ada 35 orang karyawan Perum PNRI Solo-Lokananta di luar satpam. Dengan adanya restrukturisasi tersebut, maka lanjut Endang, karyawan akan diberhentikan.

“Kalau karyawan mereka berstatus karyawan Perum PNRI, sudah pasti diberhentikan. Kalau bicara SDM sebenarnya ini enggak bisa dipisahkan ini orang Lokananta ini orang percetakan negara. Karena bajunya satu, badan hukumnya satu kan, Perum PNRI Cabang Solo-Lokananta. Karena mayoritas karyawan itu memang direkrut setelah Lokananta ditutup dan bergabung ke Perum PNRI, baru mereka direkrut,” tambah Endang.

Endang mengaku memberikan kebebasan kepada karyawan Perum PNRI Solo-Lokananta untuk bergabung ke mitra yang mengoperasikan nantinya yaitu PT Ruang Riang. “Kan bisa melamar ke situ, atau nanti kalau PT-nya sudah berdiri boleh juga melamar,” terang Endang.

Perbincangan tentang pembekuan aktivitas Perum PNRI Solo-Lokananta sebelumnya ramai di Twitter. Banyak warganet yang menyayangkan hal tersebut. Sementara itu karyawan PNRI Solo-Lokananta atau Lokananta Records enggan memberi keterangan lebih lanjut.

Vokalis Down For Life, Stephanus Adjie, menyayangkan adanya pembekukan aktivitas tersebut. Namun menurut Adjie, proses recording atau penggandaan kaset tidak akan hilang akan tetapi ia yakin bakal diganti dengan mekanisme baru.

Dihubungi secara terpisah pada Senin (14/8/2023) CEO Lokananta, Wendi Putranto, menguraikan pengelolaan Lokananta oleh PT Ruang Riang Lokananta atau M Bloc Group sudah mulai berjalan sejak 5 Juni 2023 lalu. Terkait pengembangan Lokananta, lanjut Wendi, sudah diumumkan dan berbeda dengan Lokananta sebelumnya.

Apabila Lokananta dulu dikenal sebagai pabrik piringan hitam, label rekaman, dan studio rekaman. Maka, lanjut Wendi Lokananta yang sekarang telah berkembang sebagai destinasi cagar budaya musik Indonesia. “Di dalamnya terdapat Galeri Lokananta, Perpustakaan Musik, aneka tenant food and bevarege dan kreatif, studio rekaman dan outdoor venue,” terang Wendi.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di Lokananta Bloc pada Selasa, aktivitas pengunjung terlihat sepi. Galeri Lokananta memang tutup pada Selasa sehingga tidak ada pengunjung. Sementara itu di area tenant kuliner, beberapa pengunjung tampak bercengkerama. Selain itu tempat tersebut digunakan sebagai venue agenda Putra Putra Solo.

Sementara itu di gedung PNRI Solo-Lokananta bangunannya tertutup. Tidak ada aktivitas di sana selain penjagaan oleh satpam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya