Bisnis
Senin, 22 Agustus 2022 - 12:13 WIB

PNM Beri 3 Modal untuk UMK, Ini Bentuknya

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan Layar Manajer Bisnis PT PNM Cabang Yogyakarta, Crisna Tri Atmaja, dalam acara Sosialisasi Kemudahan Mendapatkan Pembiayaan untuk Pelaku UMK Perseorangan, yang digelar di Gor Lembah UGM, dan disiarkan di Youtube Kementerian Investasi-BKPM, Senin (22/8/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO— Fokus pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK), PT Permodalan Nasional Madani (PNM) tidak hanya berhenti pada pemberian pinjaman modal secara finansial.

PT PNM juga memberikan modal intelektual dan sosial untuk para apelaku UMK.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Manajer Bisnis PT PNM Cabang Yogyakarta, Crisna Tri Atmaja, dalam acara Sosialisasi Kemudahan Mendapatkan Pembiayaan untuk Pelaku UMK Perseorangan, yang digelar di Gor Lembah UGM, dan disiarkan di Youtube Kementerian Investasi-BKPM, Senin (22/8/2022).

Disampaikan, PT PNM merupakan anak usaha BRI yang fokus pada usaha ultra mikro dan mikro.

Ada beberapa produk yang dimiliki perusahaan tersebut dalam membantu atau memberikan kemudahan para pelaku UMK dalam menjalankan usaha.

Advertisement

Di antaranya ada program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) dan Unit Layanan Modal Mikro (PNM ULaMM).

“Mekaar adalah untuk ibu-ibu pra sejahtera secara kelompok dengan pendapatan kurang lebih atau sama dengan Rp800.000/bulan. Sistemnya tanggung renteng dan tanpa jaminan. Plafon Rp2,5 juta-Rp10 juta,” kata dia.

Sedangkan untuk ULaMM, juga ada pinjaman tanpa jaminan dengan batas tertinggi sampai dengan Rp15 juta. Selanjutnya, untuk di atas itu harus memakai agunan.

Advertisement

Dia menyampaikan dalam melakukan pemberdayaan usaha mikro, PNM bukan hanya memberikan pijaman modal finansial.

“Kami memberikan tiga modal. Pertama adalah modal finansial dalam bentuk modal kerja maupun investasi lewat Mekaar maupun ULaMM. Kemudian modal intelektual, kami memberikan pelatihan-pelatihan soft skill maupun hard skill. Kemudian modal ketiga adalah modal sosial,” jelas dia.

Modal intelektual yang dimaksud termasuk pembentukan mental usaha, pelatihan pembukuan sederhana, repacking, pemasaran maupun bantuan teknologi tepat guna. Sedangkan pada modal sosial, di antaranya membina jejaring usaha, sinergi bisnis maupun kepedulian sosial.

“Kami membentuk jaringan pemasaran, sinergi dengan pemerintah, lembaga professional maupun bantuan perizinan dan konsultasi,” lanjut dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif