Bisnis
Jumat, 14 Oktober 2022 - 22:11 WIB

PLN Tuntaskan Pembangunan Gardu Induk 150 kV Sudan di Kalteng

Bc  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PT PLN berhasil menguji coba operasi GI 150 kilo Volt (kV) Sudan berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) yang berlokasi di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Solopos.com, KOTAWARINGIN TIMUR — PT PLN (Persero) menuntaskan pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kV Sudan yang memiliki kandungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai  79,34 persen.

PT PLN berhasil menguji coba operasi GI 150 kilo Volt (kV) Sudan berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) yang berlokasi di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Dengan keberhasilan ini, pasokan listrik PLN siap mendukung operasional perusahaan pertambangan bauksit di daerah ini.

Advertisement

Kepala Teknik Tambang PT Parenggean Makmur Sejahtera (PT PMS), Muhammad Indra Siswanto, mengatakan adanya pasokan listrik ini diharapkan dapat mendukung hilirisasi yang dilakukan perusahaan. “Kami tengah membangun pabrik pengolahan bauksit dan direncanakan dapat rampung pada 2024. Dengan sokongan listrik dari PLN ini, kami berharap produksi bahan baku bauksit menjadi barang setengah jadi atau alumina dapat meningkatkan nilai jual dan pendapatan kami. Terima kasih atas dukungan PLN dalam pengembangan industri pertambangan dalam negeri,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Jumat (14/10/2022).

General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB), Reisal Rimtahi Hasoloan, menyebutkan pembangunan GI ini berdasarkan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan PT PMS di Jakarta pada 26 Juni 2020 lalu yang memiliki kebutuhan daya hingga mencapai 40 juta Volt Ampere (VA).

Baca Juga: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Selesai Juni 2023

Advertisement

Reisal mengatakan GI yang berfungsi untuk mendukung operasional dan memenuhi pasokan listrik PT PMS ini memiliki TKDN sebesar 79,34 persen dan membutuhkan investasi sebesar Rp78 milliar. “PLN siap mendukung suplai listrik bagi para investor di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat serta menjadikan listrik sebagai salah satu daya pendorong terciptanya iklim investasi positif di kedua provinsi,” tutur Reisal.

Reisal menyebutkan meskipun saat ini pabrik pengolahan bauksit tersebut masih dalam tahap pembangunan, listrik yang telah dihasilkan dari GI Sudan telah dapat dinikmati para pelanggan yang di sekitarnya.

“Beroperasinya GI Sudan ini diharapkan dapat menjadi wujud dukungan PLN atas industri dalam negeri dan komitmen PLN dalam mengembangkan perekonomian daerah. Kami berharap nantinya industri ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan PT PMS,” jelasnya.

Advertisement

Baca Juga: Menteri ESDM Akui Transisi Energi Butuh Bantuan Pembiayaan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif