Bisnis
Kamis, 15 September 2022 - 11:18 WIB

PLN Sebut Konversi Kompor Induksi Penyelamat dari Pembengkakan Subsidi Energi

Nyoman Ary Wahyudi  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA–PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memperkirakan program konversi elpiji 3 kilogram menjadi kompor induksi untuk 15,3 juta pelanggan bakal menghemat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Rp85,65 triliun selama lima tahun setelah implementasi.

“Program konversi kompor induksi ternyata terbukti memberikan penghematan APBN walaupun ini masih dalam skala uji klinis,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Advertisement

Berdasarkan penghitungan PLN, setiap 1 kilogram konversi elpiji 3 kilogram ke kompor induksi dapat memberikan manfaat penghematan bagi masyarakat Rp720 lebih murah dari pengadaan gas melon konvensional.

Sementara penghematan untuk APBN mencapai Rp8.186 setiap kilogramnya.

Advertisement

Sementara penghematan untuk APBN mencapai Rp8.186 setiap kilogramnya.

Dengan demikian, potensi penghematan subsidi dapat menyentuh di angka Rp17,13 triliun setiap tahunnya untuk 15,3 juta pelanggan.

“Jika program konversi elpiji 3 kilogram ke kompor induksi diperluas untuk seluruh pelanggan PLN yang menjadi pengguna elpiji 3 kilogram sebanyak 69,4 juta, maka akan menghemat belanja impor elpiji 3 kilogram senilai Rp44 triliun per tahun,” tuturnya.

Advertisement

Kenaikan nilai subsidi itu dipengaruhi fluktuasi harga ICP dan nilai tukar rupiah.

Adapun, realisasi subsidi BBM 2021 mencapai Rp16,17 triliun, termasuk di dalamnya kewajiban kurang bayar Rp7,15 triliun. Kendati demikian, masih terdapat kewajiban pembayaran kompensasi BBM Rp93,95 triliun untuk periode 2017 hingga 2021.

Sementara itu, realisasi subsidi elpiji 3 kilogram 2021 mencapai Rp67,62 triliun, termasuk di dalamnya kewajiban kurang bayar Rp3,72 triliun.

Advertisement

Di sisi lain, outlook subsidi BBM dan elpiji 3 kilogram 2022 diperkirakan mencapai Rp149,37 triliun atau 192,61% dari postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022.

Kemenkeu mencatat lebih dari 90% kenaikkan nilai subsidi itu berasal dari alokasi elpiji 3 kilogram yang disebabkan oleh kesenjangan antara HJE dengan harga keekonomian yang berlanjut melebar didorong harga minyak mentah dunia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Subsidi Energi Bengkak, PLN: Konversi LPG ke Kompor Induksi Jadi Penyelamat

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif