SOLOPOS.COM - Ilustrasi membeli rumah. (freepik)

Solopos.com, SOLO – Banyaknya generasi muda yang gagal mengakses kredit rumah karena terkendala pinjaman online (pinjol) atau layanan paylater juga terjadi di wilayah Soloraya. Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Soloraya berharap segera ada kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Ketua Apersi Soloraya, Sam’ari, mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi cukup lama, yakni sekitar 2022 lalu. Namun seiring berjalannya waktu, kondisinya semakin masif. Dia menyebutkan adanya kasus ketika ada calon pembeli rumah di Solo dari kalangan muda harus terkendala karena sebelumnya memiliki pinjaman di layanan paylater yang tidak terselesaikan.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Padahal kekurangan bayarnya [tanggungan paylater] hanya sedikit, mungkin sekitar Rp8.000 atau Rp12.000 saja. Tapi tidak bisa melunasi karena perusahaannya [paylater] sudah tidak ada. Sementara dia sudah terlanjur punya catatan jelek di SLIK [Sistem Layanan Informasi Keuangan] karena pinjaman itu. Seperti ini mestinya ada kebijakan pemerintah. Ini terjadi di Solo. Ini cukup banyak kasusnya. Harusnya kan ada solusi,” jelas dia, Senin (21/8/2023).

Selian itu ada juga calon pembeli rumah yang memiliki pinjaman yang nilainya tidak besar, di bawah Rp300.000. Namun dengan pinjaman itu ternyata berdampak besar sehingga orang tersebut tidak bisa mengakses kredit pemilikan rumah (KPR).

Dia menyebutkan saat ini pengakses pembelian rumah dari para anggota Apersi di Soloraya, sebagian besar dari kalangan usia 22-35 tahun. Jumlahnya bisa mencapai lebih dari 50%. Meski jumlah calon pembeli yang tertolak tidak mencapai separuhnya namun menurutnya kondisinya semakin meluas.

Dia mengatakan secara terpusat, Apersi telah melakukan komunikasi dengan OJK sekitar Juli 2023 lalu. Namun hingga saat ini belum ada solusi untuk persoalan tersebut.

“Semoga pemerintah bisa mengambil kebijakan, termasuk penanganan terhadap perusahaan jasa pinjaman terkait,” kata dia. Dengan begitu tingkat keterserapan rumah yang yang tersedia untuk masyarakat bisa lebih meningkat. Meskipun pihaknya tidak mengesampingkan konsumen dari kalangan masyarakat umum yang usianya di atas 35 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya