SOLOPOS.COM - Tim FIFA mengecek jalur area parkir Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, sebagai persiapan stadion tersebut untuk Piala Dunia U-20. Pengecekan dilakukan pada Sabtu (25/3/2023). (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman).

Solopos.com, SOLO — Pemilik CV Grafika Gunung Emas atau yang kerap dikenal sebagai GAGE Design, Bambang Nugroho, berharap ada event-event skala besar menggantikan batalnya Piala Dunia 2023 U-20 di Solo.

Kepada Solopos.com, Bambang mengatakan sebagai perusahaan design dan reklame, GAGE Design sudah mengajukan penawaran ke panitia lokal bersama perusahaan baliho lainnya.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Namun tidak ada kabar terbaru sampai akhirnya pengumuman bahwa FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Saya sedih, masyarakat bisa langsung mendapatkan keuntungan dan rezeki dari event besar seperti ini, tetapi kok malah tiba-tiba dicabut [status tuan rumah] dari Indonesia,” ujar Bambang saat dihubungi Solopos.com via sambungan telepon, Kamis (30/3/2023).

Bambang juga mengatakan jika penyebab utama pembatalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia adalah karena penolakan tim Israel oleh pihak-pihak tertentu.

Sehingga, tidak seharusnya mereka menghalangi upaya orang lain mencari rezeki.

Namun, di sisi lain Bambang sedikit lega karena perusahaannya belum memasuki masa produksi, baru penawaran bisnis ke panitia lokal. Selanjutnya dia juga berharap semua pihak bisa berkoordinasi lebih baik agar tidak terjadi kejadian serupa di masa depan.

Menurut Bambang, akan terjadi efek domino terhambatnya pertumbuhan ekonomi di masyarakat, lebih-lebih bagi warga yang berharap Piala Dunia U-20 bisa menjadi lahan mencari keuntungan tambahan.

Ketua HIPMI Solo, Respati Ardi, juga berharap akan ada event pengganti yang bisa menumbuhkan ekonomi di masyarakat Kota Solo.

Ardi mengatakan bagi anggota HIPMI, Piala Dunia U-20 bisa menjadi ajang menggerakkan ekonomi setelah berkaca dari Asean Games 2018 yang digelar di Indonesia.

“Banyak yang menyayangkan, kalau dilihat dari profitnya kami melihat di bulan penyelenggaraan itu diprediksi bisa meraih keuntungan besar karena tahun 2018 saat Asean Games digelar, semua pihak mendapatkan keuntungan dari ramainya event tersebut,” ujar Ardi saat dihubungi Solopos, Kamis (30/3/2023).

Ardi juga berpesan untuk pelaku UMKM yang merugi akibat batalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Solo bahwa mereka harus pandai-pandai menangkap peluang baru.

Dia mengatakan tantangan usaha seperti pesanan yang batal sering terjadi, sebagai pengusaha yang bisa dilakukan selanjutnya adalah memaksimalkan inovasi dan kreativitas agar menyasar peluang usaha baru dan segera mendapatkan keuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya