Bisnis
Selasa, 21 November 2023 - 19:19 WIB

Piala Dunia U-17 di Solo, Pengunjung Kampung Batik Laweyan dan Kauman Meningkat

Dhima Wahyu Sejati  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman, Gunawan Setiawan (paling kanan) dan Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), Alpha Febela Priyatmono (tengah) memaparkan peningkatan kunjungan di Kampung Batik Laweya dan Kauman selama Piala Dunia U17. Hal itu disampaikan saat jumpa pers di Information Center Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Selasa (21/11/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Kunjungan wisata dua kampung batik di Solo yakni Kauman dan Laweyan mengalami peningkatan sejak adanya perhelatan Piala Dunia U-17 yang salah satunya diadakan di Stadion Manahan Solo.

Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman, Gunawan Setiawan mengatakan peningkatan kunjungan di Laweyan, Solo terlihat warga negara asing yang sengaja mampir menikmati suasana kampung batik itu.

Advertisement

“Saya melihat ada kunjungan dari official [peserta Piala Dunia U17], kalau dari pemain dan penonton bercampur. Jumlahnya kalau puluhan per hari ada. Termasuk orang bule, ada orang Afrika, Korea, dan Jepang,” kata dia dalam jumpa pers di Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Selasa (21/11/2023).

Meski begitu, dia menyebut tidak tahu persis berapa jumlah kunjungan secara detail. Namun dia memastikan ada peningkatan kunjungan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Advertisement

Meski begitu, dia menyebut tidak tahu persis berapa jumlah kunjungan secara detail. Namun dia memastikan ada peningkatan kunjungan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.

“Ada kok rombongan yang naik bis ke tempat kami, ada yang foto-foto, ada beberapa yang belanja juga, ada yang melihat proses batik,” lanjut dia.

Menurutnya masyarakat juga antusias menyambut perhelatan sepak bola dunia dengan menghias beberapa sudut Kauman dengan nuansa sepak bola. Bentuknya yakni membuat logo berbentuk bola dan hiasan pendukung.

Advertisement

Menurutnya meningkatnya jumlah kunjungan dan partisipasi masyarakat menegaskan bahwa Piala Dunia U17 di Solo tidak sekadar event olahraga, namun juga menyangkut dengan kebudayaan.

“Saya berharap kegiatan semacam ini bisa diadakan rutin tahunan, mungkin tidak hanya U17, tapi event lain,” kata dia. Gunawan juga berharap pihaknya bisa terlibat langsung secara resmi agar efek ekonomi yang dirasa lebih besar.

Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), Alpha Febela Priyatmono mengatakan relatif kampung batik Laweyan merasakan dampak positif meski tidak terlibat langsung.

Advertisement

“Untuk dampaknya, tentu kami merasakan kalau ada satu event, kami-kami yang ada di kampung merasakan. Salah satunya kunjungan di tempat kami cukup banyak, kemarin anak-anak muda banyak datang,” kata dia.

Meski begitu, ketika ditanya terkait detail kunjungan dan angka penjualan batik pihaknya belum sempat merekap. Namun dia memastikan ada kunjungan signifikan selama Piala Dunia U17 ini berjalan.

Selain itu, dia mengatakan dipilihnya Kota Solo menjadi salah satu tuan rumah perhelatan sepak bola dunia usia muda itu bisa mengangkat nama kota Bengawan semakin dikenal.

Advertisement

“Kebetulan Piala Dunia U-17 diadakan di Solo, ini merupakan satu kehormatan, karena  merupakan satu event yang luar biasa, bagaimanapun juga ini akan mengangkat Kota Solo,” kata dia.

Dia berharap pesta sepak bola usia muda ini lebih sering diadakan. Menurutnya jika memungkinkan perlu diadakan acara olahraga seperti di tingkat internasional agar bisa mendorong pariwisata dan ekonomi di Kota Solo, secara khusus di Laweyan.

“Kami berharap insyaallah event seperti ini diadakan secara rutin, tidak hanya tahun-tahun ini aja, kalau bisa diadakan setiap tahun. Apalagi kalau nanti ke depan kami dilibatkan lebih jauh lagi adanya program-program ini,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif