Bisnis
Rabu, 29 Desember 2021 - 06:37 WIB

PHRI Optimistis Okupansi Hotel Soloraya Membaik, Ini Faktornya

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan di hotel sesuai protokol kesehatan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) optimistis okupansi hotel akan membaik seiring dengan kondisi pandemi yang membaik.

Perwakilan PHRI Solo dari Bidang Humas dan Promosi, Sistho A. Sreshtho, mengatakan performa sektor pariwisata termasuk perhotelan, tahun ini sudah lebih baik dari 2020 lalu.

Advertisement

“Beberapa faktor yang mendukung hal itu dimungkinkan adalah vaksinasi yang gencar. Kemudian pembatasan kegiatan masyarakat tidak seketat 2020. Ini membuat sektor pariwisata bergairah,” kata dia, Selasa (28/12/2021). Menurutnya membaiknya kondisi perhotelan mulai terasa pada Juli 2021.

“Sebelumnya, Juli sempat naik. Tapi setelah ada temuan varian delta di bulan Juli, kondisi benar-benar ekstrem. Okupansi Soloraya hanya sekitar 9%. Itu hampir sama dengan April 2020, sebulan setelah Soloraya dinyatakan darurat Covid-19 pada Maret, kemudian April menjadi 8%. Juli [2021] 9%, jadi mendekati April tahun sebelumnya,” kata dia.

Advertisement

“Sebelumnya, Juli sempat naik. Tapi setelah ada temuan varian delta di bulan Juli, kondisi benar-benar ekstrem. Okupansi Soloraya hanya sekitar 9%. Itu hampir sama dengan April 2020, sebulan setelah Soloraya dinyatakan darurat Covid-19 pada Maret, kemudian April menjadi 8%. Juli [2021] 9%, jadi mendekati April tahun sebelumnya,” kata dia.

Baca Juga: Pengaduan Konsumen Lembaga Keuangan: 20 Persen Fintech, Bank 44 Persen

Dia mengatakan sektor pariwisata sangat bergantung dengan mobilitas manusia. Ketika aktivitas masyarakat dibatasi, akan berdampak negatif untuk sektor pariwisata. Namun saat aktivitas masyarakat ada kelonggaran, dampaknya akan mengikuti.

Advertisement

“Kalau tidak ada cerita-cerita temuan varian virus baru, kami optimistis akan berjalan lebih baik. Sebab indikator ekonominya semakin baik” jelas dia.

Baca Juga: Pertamina Larang Pegawai Cuti Selama Periode Libur Akhir Tahun

Dia menyebutkan okupansi hotel di wilayah Solo sejak Oktober 2021 sudah bagus. Kemudian pada November sudah mencapai sekitar 67%-68%. Desember sampai pertengahan bulan sudah sekitar 72-74%. Meskipun pada momentum Natal ini menurutnya tidak begitu menggembirakan.

Advertisement

“Sebab okupansi masih disekitra angka 50%. Mungkin karena adanya larangan cuti, rumor-rumor penyekatan di beberapa kota dan sebagainya. Mudah-mudahan di akhir tahun ini berubah. Meskipun saat ini [pergerakannya] lambat,” kata dia.

Sedangkan mengenai potensi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), mulai Agustus 2021 sudah mulai bergerak. Dia mengatakan saat ini kegiatan seperti pernikahan, pesta ulang tahun, pertemuan, sudah mulai berjalan walau dengan pembatasan.

“Di 2022 saya pikir akan tetap berlangsung. Asalkan indikator ekonomi, semua berjalan baik, 2022 akan lebih baik,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif