SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo menyebut belum ada perkembangan atau lonjakan okupansi di hotel Kota Solo pada momentum Piala Dunia U-17.

Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-17 terhitung mulai 10 November 2023 hingga 2 Desember 2023 yang menjamu tim dari 24 negara. Kota Solo juga menjadi salah satu tuan rumah dalam perhelatan akbar Piala Dunia di Stadion Manahan Solo.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Humas PHRI Solo, Wening Damayanti, menguraikan lonjakan okupansi hotel hanya terjadi di beberapa hotel tertentu yang menjadi akodomasi resmi baik untuk pemain ataupun media. Selain itu, menurutnya, tidak banyak suporter yang menginap.

“Di Solo juga belum ada perkembangan yang signifikan. Hanya hotel tertentu saja yang tinggi karena jadi akomodasi resmi dari para pemain dan media. Hotel-hotel lainnya berjalan normal, tidak ada lonjakan okupansi dari penonton atau suporter,” ujar Wening saat dihubungi Solopos.com, pada Kamis (23/11/2023).

Kendati demikian, Wening berharap okupansi hotel-hotel di Kota Solo bisa mencapai 80%. Namun, saat ini okupansi hotel di Kota Bengawan masih berada di kisaran 60%. Wening juga menyebut okupansi tersebut juga karena dampak Piala Dunia U-17. “Tapi memang ada sedikit peningkatan hunian reguler dari Oktober ke November,” kata dia.

Sementara itu, Wening menguraikan ada peningkatan reservasi pada Desember 2023 berkaitan dengan momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). “Kalau untuk bulan Desember pasti [meningkat], beberapa tanggal di bulan Desember sudah mulai terlihat ada peningkatan reservasi. Terutama di tanggal-tanggal peak seasons Natal dan Tahun Baru ya,” tambah Wening.

Dosen FEB UNS, Bhimo Rizky Samudro, menguraikan event ini akan membuat pergerakan performa sektor riil di Solo terutama sektor hotel dan restoran akan meningkat, diikuti sektor informal. “Pertumbuhan ekonomi akan terungkit seiring pergerakan konsumsi. Hal ini akan meningkatkan permintaan agregat masyarakat. Setelahnya, meskipun tidak banyak akan cenderung menaikkan inflasi,” terang Bhimo,

Ia menyebut, event Piala Dunia U-17 akan lebih menarik apabila pemerintah setempat dapat mengajak pengusaha lokal terutama di tekstil dan konveksi dalam mendorong produksi merchandise dan suvenir beratribut Piala Dunia U-17.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya