SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan siber. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengusaha di Solo mengaku lebih waspada lagi setelah adanya kasus kejahatan siber berupa phising yang menimpa pengusaha sekaligus nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Solo beberapa waktu lalu.

Pemilik usaha Star Bunnies yakni Purnama Saputra atau yang lebih akrab dipanggil Putra menjelaskan antisipasi mereka menghadapi ancaman phising adalah dengan memiliki beberapa rekening cadangan di semua bank.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Kami biasanya tarik dana paling tidak 70% dari yang ada di rekening, lalu kalau hendak transaksi lagi kami setor tunai yang ada di ATM. Pusing juga dana sedikit sudah untuk operasional, kalau raib akibat phising rugi pastinya,” papar Putra sembari tertawa saat dihubungi Solopos.com via telepon, Kamis (18/5/2023).

Putra menambahkan dia masih percaya dengan institusi perbankan walaupun kasus phising yang baru saja terjadi menimpa nasabah BSI.

Dia mengatakan bank konvensional maupun syariah masih lebih dapat dipercaya dibandingkan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Hal ini karena menurut Putra, jarang terjadi penggelapan dana di perbankan.

Sementara itu, Manager Store Shafira Solo, Araka Nusantara, mengatakan Indonesia perlu menerapkan peraturan perundang-undangan yang jelas dan mengikat untuk menghadapi kasus penipuan digital, salah satunya phising.

“Jangankan pada perusahaan ya, phising pada perorangan itu tinggi, dan akan berbanding lurus terhadap tingkat kepercayaan nasabah kepada perbankan. Jenis penipuan seperti ini tidak cukup terjamin keamanannya jika hanya dari kejujuran staf dan bagaimana perusahaan menjaga agar tidak terkena penipuan jenis ini saja,” ujar Araka saat dihubungi via telepon oleh Solopos.com, Kamis.

Araka menambahkan perusahaan fesyen Shafira akan selalu memonitor setiap transaksi yang dilakukan di setiap cabang dengan ketat. Dia yakin jika pengawasan terus dilakukan kemungkinan phising bisa terjadi cukup kecil.

“Tugas manager store salah satunya yakni memastikan tidak terjadi human error berupa kesalahan staf meng-klik link berbahaya,” kata Araka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya