Bisnis
Jumat, 3 November 2023 - 13:02 WIB

Perubahan Rencana Merger Citilink dan Pelita Air, Ini Bocorannya

Lorenzo Anugrah Mahardhika  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Maskapai Pelita Air yang dikelola PT Pertamina. (Tangkap layar Pelita Air).

Solopos.com, SOLO — Penggabungan usaha atau merger antara anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Citilink Indonesia dan Pelita Air dikabarkan mengalami perubahan rencana.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membahas skema penggabungan usaha yang mengalihkan lisensi penerbangan reguler Pelita Air ke Citilink.

Advertisement

Pelita Air nantinya juga akan menjadi entitas anak dari Garuda Indonesia. Terkait hal tersebut, President & CEO Citilink Indonesia Dewa Rai menjelaskan skema merger tersebut kemungkinan akan berubah.

Kini Kementerian BUMN berencana memasukkan maskapai-maskapai pelat merah menjadi subholding pada holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, yakni InJourney.

Advertisement

Kini Kementerian BUMN berencana memasukkan maskapai-maskapai pelat merah menjadi subholding pada holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, yakni InJourney.

“Barangkali ada perubahan kebijakan setelah terjadi pembicaraan yang cukup serius di pemangku kepentingan. Saya tidak dapat memastikan, tetapi kemungkinannya merger itu tidak jadi,” ujar Dewa dalam acara CEO Talks INACA di Jakarta pada Kamis (2/11/2023).

Dewa mengatakan, Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air direncanakan masuk pada subholding aviasi di bawah manajemen InJourney. Adapun, proses masuknya maskapai-maskapai pelat merah ini ditargetkan rampung pada akhir 2023 hingga kuartal I/2024 mendatang.

Advertisement

Dewa memaparkan, ketiga maskapai tersebut nantinya akan tetap beroperasi sesuai dengan target pasarnya masing-masing. Secara rinci, Garuda Indonesia akan melayani segmen full service, Pelita Air melayani pasar medium, sedangkan Citilink akan melayani pasar low cost carrier (LCC).

“Masing-masing maskapai sudah memiliki segmen pasarnya masing-masing. Jadi tidak perlu ada Citilink dan Pelita Air dilebur sepenuhnya menjadi produk yang sama,” kata Dewa.

Di sisi lain, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra belum berkomentar banyak terkait proses integrasi Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air ke InJourney.

Advertisement

Hal ini karena proses diskusi masih terus dilaksanakan dan opsi penggabungan usaha dengan skema lain masih terbuka. Namun, Irfan berharap proses penggabungan tersebut dapat selesai pada akhir 2023 ini.

“Saya belum bisa ngomong apa-apa karena ini masih dibicarakan, masih ada beberapa kemungkinan,” ujar Irfan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Merger Citilink dan Pelita Air Dikabarkan Batal? Ini Bocorannya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif