SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo (tengah), memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Perwakilan BI Solo, Rabu (15/2/2023). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Meski secara resmi data pertumbuhan ekonomi Kota Solo 2022 belum diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), namun dengan indikator-indokator yang ada, diproyeksi angkanya mencapai 5,8%-6,2%. Beberapa indikator yang dimaksud di antaranya adalah dari sektor konstruksi dan perdagangan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, menyampaikan prediksi tersebut muncul dari sejumlah indikator yang terbaca.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Kami dari Kantor Perwakilan BI Solo melakukan penghitungan berdasarkan indikator-indikator atau informasi-informasi yang kami miliki. Jadi kami melakukan proyeksi, sedangkan angka resminya nanti yang mengeluarkan adalah BPS,” kata dia kepada wartawan, Rabu (15/2/2023).

Hal pertama yang dilihat untuk melakukan proyeksi tersebut adalah penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Solo. Penyumbang PDRB Solo yang tertinggi adalah sektor konstruksi.

Pada 2021, sektor konstruksi menyumbang sekitar 24,8%. Kedua adalah sektor perdagangan yang menyumbang sekitar 22,7%. Berikutnya adalah sektor lalu informasi dan komunikasi (19,2%) dan industri pengolahan (7,6%). Sedangkan sektor kelima ada penyediaan akomodasi dan makan minum.

“Itu lima besar penyumbang PDRB Solo. Dari sini kami lihat bagaimana pergerakannya di 2022,” lanjut dia.

Dia mencontohkan, untuk sektor konstruksi diprediksi tumbuh lebih baik dari 2021 dengan melihat indikator-indikator konstruksi yang ada. Baik dengan adanya proyek multi years maupun proyek yang baru.

Dia juga mencontohkan untuk sektor perdagangan, dimana salah satu hal yang dapat ditunjukkan adalah mengenai traffic masyarakat ke Solo yang meningkat di 2022.

Dia menyebutkan traffic kendaran yang keluar masuk tol di Soloraya secara tahunan tumbuh 27%. Jika di 2021 ada sebanyak 645.125 kendaraan, pada 2022 meningkat menjadi 822.866 kendaraan atau tumbuh 27%.

“Kita anggap pergerakan masyarakat itu sebagai proksi aktivitas ekonomi,” kata Joko.

Belum lagi tingkat hunian hotel yang juga meningkat. Pada 2021 tercatat tingkat hunian hotel sekitar 36,2% dan meningkat di 2022 menjadi 61,9%.

Sedangkan dari sektor transportasi, menurutnya selama pandemi sektor tersebut mengalami kontraksi. Berdasarkan data yang dia miliki, pada 2020 sektor transportasi tercatat negatif. Kemudian pada 2021 mengalami pertumbuhan namun sedikit, karena masih ada pembatasan aktivitas masyarakat. Baru pada 2022 transportasi dibuka, sehingga sektor transportasi menjadi sektor penyumbang pertumbuhan yang tinggi di 2022.

“Dari situ kami hitung, dan proyeksi kami untuk pertumbuhan di Solo pada 2022 adalah antara 5,8% dan 6,2%. Itu yang kami sampaikan ke Wali Kota Solo,” jelas dia.

Diketahui, beberapa kali proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut juga telah disampaikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya dalam acara Muscab IX Hipmi Solo lalu. Menurutnya pertumbuhan ekonomi Kota Solo untuk 2022 diprediksi bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Tengah (Jateng).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya