Bisnis
Selasa, 19 Desember 2023 - 17:20 WIB

Pertumbuhan Aset Capai 14,42%, BPRS Soloraya Optimistis Hadapi Tahun Politik

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ragam produk Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Dana Mulia Solo, Minggu (12/2/2023). (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Soloraya optimistis menghadapi tahun politik pada 2024 mendatang. Hal ini didukung pertumbuhan aset pada 2023 mencapai 14,42%.

Ketua Umum Kompartemen BPRS Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Soloraya, Karsono menilai kinerja BPRS Soloraya cukup baik.

Advertisement

Di samping pertumbuhan aset sebesar 14,42%, pembiayaan juga tumbuh 22,64%, dan penghimpunan dana tumbuh sebanyak 13,06%.

“Kinerja BPRS Soloraya, alhamdulillah tumbuh cukup baik. Aset growth 14,42%, pembiayaan 22,64% penghimpunan dana tumbuh 13,06%,” terang Karsono saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (19/12/2023).

Advertisement

“Kinerja BPRS Soloraya, alhamdulillah tumbuh cukup baik. Aset growth 14,42%, pembiayaan 22,64% penghimpunan dana tumbuh 13,06%,” terang Karsono saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (19/12/2023).

Karsono menjelaskan pertumbuhan dana didominasi dari pertumbuhan tabungan yang mencapai 29,43%. Pada 2022 aset BPRS Soloraya tercatat Rp1.075.607.354 naik menjadi_Rp1.219.912.781.

Pembiayaan tercatat Rp764.525.007 kemudian pada 2023 menjadi Rp937.631.165. Sementara itu penghimpunan dana pada 2022 tercatat Rp896.845.321 yang naik menjadi Rp247.250.294.

Advertisement

Namun, menurut Karsono kenaikan ini masih di bawah batas maksimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 7%. Penyebab kenaikan ini menurut Karsono dikarenakan masa relaksasi pandemi Covid-19 yang sudah berakhir sejak Maret 2023.

“Teman-teman BPRS tetap optimistis, walau di tahun politik pada 2024. Perkiraan pertumbuhan sesuai dengan arahan OJK di sekitar 10%. Semoga bisa terlewati,” kata dia.

Karsono menguraikan tahun politik membuat pembisnis memilih wait and see. Namun dengan pengalaman krisis akibat pandemi, hal ini bisa terlewati.

Advertisement

“Namun dengan pengalaman pernah mengalami krisis akibat pandemi, Insya Allah tahun depan akan lebih baik,” ujarnya.

Kepala Kantor OJK Solo, Eko Yunianto menyebut ada 78 BPR/BPRS di wilayah Soloraya. Eko menguraikan per Oktober 2023, total aset BPR/BPRS di Soloraya tumbuh 8,41% menjadi Rp11,80 triliun secara year on year (yoy).

Kemudian kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,55% secara tahunan menjadi Rp8,94 triliun.

Advertisement

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 7,86% menjadi Rp8,98 triliun secara tahunan.

Terkait pendanaan kebutuhan politik, Eko menyebut prosedur pencairan dana kepada debitur tertentu sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dimiliki oleh masing-masing BPR/BPRS.

“Namun OJK tetap mengingatkan agar selalu berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan menerapkan prinsip kehati-hatian,” terang dia pada Senin (18/12/2023).

Berdasarkan catatan Solopos.com, kinerja BPR/BPRS di Soloraya per April 2023 secara aset, DPK dan kredit mengalami peningkatan sebesar, masing-masing tercatat Rp1.044 miliar (10,42%) yoy, Rp772 miliar (10,10%) yoy, dan Rp899 miliar (11,73%) yoy.

Terdapat peningkatan nominal non perfoming loan (NPL) BPR/BPRS di wilayah Soloraya sebesar Rp182 miliar (40,07%) yoy. Selain itu, masih terdapat potensi kenaikan NPL dari debitur restrukturisasi yang tercatat sebesar Rp581,95 miliar (4.004 rekening).

Pada September 2023, total aset BPR/BPRS di Soloraya tumbuh sebesar 9,12% yoy dengan pertumbuhan DPK sebesar 8,80% dan pertumbuhan kredit sebesar 10,24%.

Rata-rata BPR/BPRS di Solo Raya juga telah berhasil menyelesaikan lebih dari 90% target rencana bisnis yang dimiliki.

Advertisement
Kata Kunci : Aset BPR BPR BPRS Perbankan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif