SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbankan (freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak lima jenis usaha menjadi sektor paling banyak menerima kredit modal kerja perbankan selama periode 2021-2023.

Sektor tersebut di antaranya perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor; industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; konstruksi; pertanian, kehutanan dan perikanan; serta pertambangan dan penggalian.

Promosi Telkomsel IndiHome dan Cooltura Gelar Festival Musik dan Budaya di 6 Kota

Data tersebut didapatkan berdasarkan pada posisi kredit modal kerja perbankan menurut sektor ekonomi yang dilaporkan Bank Indonesia (BI).


Usaha perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan motor konsisten menempati urutan pertama dengan kredit fantastis mencapai Rp9.862 trilliun sepanjang 2021, Rp10.606 trilliun sepanjang 2022, dan Rp11.094 triliun sepanjang 2023.

Disusul usaha industri pengolahan dengan nilai kredit Rp7.648 pada 2021, Rp8.566 triliun pada 2022 dan Rp8.852 triliun pada 2023.

Pada 2021, usaha konstruksi menempati urutan ketiga dengan kredit mencapai Rp2.734 trilliun.

Namun pada 2022, sektor usaha itu digeser oleh jasa keuangan dan asuransi dengan nilai kredit Rp2.903 trilliun dan naik pada 2023 menjadi Rp3.719 trilliun.

Sementara itu, sektor konsumsi rumah tangga (bukan lapangan usaha) masih berada di posisi paling bawah.

Meski begitu, sektor konsumsi rumah tangga selalu menunjukkan kenaikan. Pada 2021 nilai kredit Rp4,6 trilliun. Nilai itu naik Rp1,8 trilliun menjadi Rp6,5 trilliun pada 2022, dan naik lagi Rp3,074 trillun menjadi Rp9,6 trilliun pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya