Bisnis
Rabu, 10 November 2021 - 05:17 WIB

Pertamina Tegaskan Belum Naikkan Harga BBM, Ini Alasannya

Muhammad Ridwan  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SPBU Singodutan, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tidak ada antrean, Senin (1/11/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, JAKARTA — Kendati harga minyak dunia telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, PT Pertamina (Persero) menyatakan masih belum menyesuaikan harga jual bahan bakar minyak untuk masyarakat.

Pjs. Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi BBM dan juga makin menekan profitabilitas Pertamina.

Advertisement

Meski demikian, Fajriyah menyebut sampai dengan saat ini Pertamina belum menaikkan harga BBM karena memahami perhatian terhadap penurunan daya beli masyarakat pasca Covid-19 pandemi.

“Untuk itu, saat ini Pertamina dengan pemerintah sedang melakukan pembahasan untuk mencari solusi terbaik, yang pasti adalah bahwa Pertamina selaku BUMN Energi tetap menjalankan komitmen nya untuk menyediakan, mendistribusikan dan memberikan pelayanan BBM kepada seluruh masyarakat,” katanya kepada Bisnis, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: Wamen BUMN Sebut Garuda Indonesia Sudah Technically Bankrupt

Advertisement

Sebelumnya, Pertamina masih belum menyesuaikan harga jual untuk jenis bahan bakar minyak umum meski harga minyak dunia telah meningkat sejak beberapa waktu terakhir. Di sisi lain, sejumlah badan usaha swasta telah memutuskan untuk menyesuaikan harga jualnya.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan harga jual bahan bakar umum Pertamina untuk jenis Pertalite yang saat ini dijual dengan harga Rp7.650 per liter pada dasarnya telah jauh dari harga jual yang semestinya jika mengacu dengan harga minyak dunia saat ini.

“Pertalite ini bahan bakar umum normal harganya sudah berada di atas Rp11.000 ya harga keekonomiannya kemudian Pertamina masih tetap harus jual di harga Rp7.650,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Terungkap, Harga Reagen Tes PCR Ternyata Hanya Rp90.000

Dia mengatakan untuk menjaga keekonomian perusahaan pelat merah itu dan memastikan harga bahan bakar minyak di masyarakat tidak mengalami kenaikan, maka pemerintah tengah mempertimbangkan pemberian kompensasi atas selisih harga jual.

Soerjaningsih mengatakan harga jual jenis bahan bakar minyak umum pada prinsipnya akan mengikuti dengan perkembangan harga minyak dunia. Namun, di tengah kondisi pandemi Covid-19, kenaikan harga BBM akan sulit diterima oleh masyarakat.

“Penyesuaian kenaikan harga BBM agar Pertamina tidak merugi, ini akan dibahas bagaimana kompensasi kepada Pertamina, yang diharapkan kenaikan harga bbm ini sebenarnya juga mungkin masih sulit diterima oleh masyarakat yang kondisinya baru mau pulih Covid-19, jadi kemungkinan adalah pemerintah yang kira-kira mengalah sama rakyat biar tetap tenang tidak ada inflasi,” jelasnya.

Advertisement
Kata Kunci : Pertamina SPBU Harga BBM
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif