SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengisi BBM. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan mulai mengimplementasikan pencampuran Bioetanol 5 persen dengan bahan bakar minyak (BBM) bensin jenis Pertamax. BBM dengan RON 95 hasil campuran bioetanol dan Pertamax itu akan dijual oleh Pertamina.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasfrif mengatakan bauran bensin jenis Pertamax (RON 92) dengan kandungan bioetanol 5 persen atau E5 dapat menaikan kadar oktan produk BBM menjadi RON 95. Arifin mengatakan, kadar oktan hasil bauran 5 persen bioetanol itu nantinya dapat mengurangi potensi emisi dari BBM sembari ikut merawat mesin kendaraan.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

“Oktan bisa naik. Oktan 95, kan jadi bagus buat motor,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/6/2023). Kendati demikian, Arifin mengatakan, pemerintah tidak berencana untuk memberi subsidi atau bantuan untuk menekan harga jual BBM bioetanol tersebut nantinya.

Menurut dia, harga yang bakal terbentuk dari bauran dengan Pertamax 92 itu tetap kompetitif jika dibandingkan dengan produk di kelasnya. “Masa subsidi lagi Pertamax,” kata dia.

Kementerian ESDM bakal memulai uji coba pasar atau market trial secara terbatas untuk produk bauran BBM jenis bensin dengan bioetanol 5 persen pada awal Juli 2023. Adapun, uji coba campuran bensin dengan turunan tetes tebu itu bakal difokuskan untuk wilayah Jawa Timur.

Beberapa kawasan yang menggelar uji coba itu di antaranya sekitaran Surabaya, Mojokerto, hingga Malang.  “Baru uji coba, karena [perlu memastikan] kuantumnya sudah memadai belum,” kata dia.  Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, torehan produksi bioetanol fuel grade belakangan berada di kisaran 40.000 kiloliter (kl) per tahun. Padahal, kapasitas produksi bioetanol di beberapa pabrik utama yang tersebar di Provinsi Jawa Timur mencapai 100.000 kl setiap tahunnya.

Sebelumnya, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengajukan HIP bahan bakar nabati (BBN) jenis bioetanol berada di kisaran Rp13.500 per liter. Usulan itu disampaikan di tengah pembahasan kerja sama holding perkebunan pelat merah dengan PT Pertamina (Persero) untuk segera menjalankan uji coba pasar untuk produk BBM jenis bensin dengan bioetanol E5 akhir Juni 2023.

CEO subholding perkebunan tebu PTPN Sugar Co Aris Toharisman mengatakan, HIP yang diajukan itu relatif dapat memenuhi aspek keekonomian produksi bioetanol di tingkat produsen. Kendati demikian, usulan itu masih dimatangkan kedua perusahaan milik negara tersebut.

“Kami masih menunggu kebijakan dari pengguna bioetanol fuel grade tersebut, kalau HIP tadi bisa diterima kami bisa segera action,” kata Aris, Senin (19/6/2023). Rencananya dalam waktu dekat, PTPN III bakal menandatangani nota kesepahaman atau MoU bersama dengan Pertamina berkaitan dengan program bauran bensin dengan turunan tetes tebu tersebut.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, perseroannya bakal mencoba melakukan sejumlah penyesuaian bauran E5 pada setiap jenis bensin untuk mendapat tingkat keekonomian yang sesuai di sisi hulu dan hilir.  “Untuk harganya tentu akan sangat kompetitif dengan BBM di kelasnya,” kata Irto saat dikonfirmasi Senin (19/6/2023).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Campur Bioetanol dengan Pertamax, Pertamina Bakal Jual BBM RON 95.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya