Bisnis
Selasa, 11 Juli 2023 - 15:52 WIB

Pertamina akan Bangun Resor hingga Pusat Penelitian di IKN

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Titik nol kilometer Indonesia di Nusantara. (Setkab.go.id)

Solopos.com, JAKARTA –PT Pertamina (Persero) berencana membangun kawasan resor (resort) hingga pusat penelitian dan pengembangan (research and development/R&D center) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kunjungannya meninjau langsung progres pembangunan IKN, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (10/7/2023), mengatakan investasi perusahaan migas di IKN diharapkan akan segera terlaksana dalam waktu dekat.

Advertisement

“Pertamina menargetkan sebelum Agustus 2024 akan ada investasi yang terwujud,” katanya lewat keterangan di Jakarta, Selasa (11/7/2023) seperti dilansir Antara.

Dalam kesempatan itu, Ahok beserta rombongan mengunjungi lokasi Titik Nol IKN yang merupakan titik geodesi referensi.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Ahok beserta rombongan mengunjungi lokasi Titik Nol IKN yang merupakan titik geodesi referensi.

Rombongan juga meninjau pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat melalui Menara Pandang Sumbu Barat, yakni jalan yang menghubungkan antara Istana Negara hingga Mangrove Ecopark.

Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN (OIKN) Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi menyambut baik dukungan Pertamina tersebut.

Advertisement

PT Pertamina (Persero) juga memastikan akan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disiapkan untuk menunjang kemudahan berusaha di IKN, seperti tax holiday, super tax deduction, dan berbagai fasilitas kemudahan berusaha lainnya.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) siap memberikan pelayanan terbaik kepada investor yang akan menanamkan modal di IKN melalui reformasi regulasi, percepatan proses perizinan, perumusan insentif, dan layanan end-to-end bagi investor.

Hingga awal Juni, progres pembangunan di IKN sudah mencapai 29,45 persen. Pemerintah pun memastikan tidak hanya membangun desain berdasarkan unsur keindahan saja, tapi berdasarkan perhitungan teknik yang benar dan tidak mengesampingkan estetika.

Advertisement

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan IKN Nusantara memiliki luas sebesar 256 hektare. Namun pembangunan diawali dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang memiliki luas sebesar 6.671 hektare.

“KIPP itu dibagi 1A, 1B, dan 1C. Semoga 1A sudah ada bangunannya di 2024, 1B dan 1C menyusul,” kata Diana yang hadir secara daring dalam acara CreativeTalks Pojok Literasi dengan tema “Menuju Ibu Kota Nusantara yang Berkelanjutan: Inovasi dan Tantangan” yang digelar di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Menurut dia, KIPP diproyeksikan mampu menampung sebanyak 280-300 ribu jiwa dengan konsep kota masa depan yang berbasis hutan dan kepulauan.

Advertisement

Sehingga, pembangunan di IKN Nusantara pun ditargetkan untuk tidak merusak lingkungan. Karena 70 persen lahan ditargetkan untuk menjadi lahan hijau dan 30 persen lahan digunakan untuk bangunan-bangunan.

“Kita harus tetap membangun tetapi memperhatikan dan menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungannya,” kata dia.

Kemudian, semua kegiatan pembangunan di IKN Nusantara itu harus mencerminkan identitas nasional, tidak hanya suku atau bangsa tertentu saja.

“Jadi pembangunan di sini bukan hanya pembangunan yang biasa aja, tapi kita harus membangun yang lebih bagus dan berstandar internasional,” katanya.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan pemindahan ibu kota ke Nusantara bukan hanya memindahkan lokasi atau perangkat pemerintahan saja, melainkan menjadi simbol lompatan bangsa Indonesia.

Sejauh ini, menurutnya pemerintah terus menyiapkan perencanaan yang matang untuk pembangunan IKN Nusantara itu. Pembangunannya pun bakal mengimplementasikan inovasi-inovasi yang dikembangkan berbagai kalangan masyarakat.

“Kita paham betul banyak sekali sumber daya masyarakat Indonesia yang ahli di bidangnya yang bisa memberikan sumbangsih bagi bangsa untuk memberi solusi dan nilai tambah bagi tantangan yang kita hadapi, mulai dari perencanaan IKN hingga pengembangan IKN yang terus berkelanjutan,” kata Usman.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif