Bisnis
Kamis, 18 Mei 2023 - 00:05 WIB

Pertama di Indonesia, The Sunan Hotel Solo Punya Perpustakaan Digital

R Bony Eko Wicaksono  /  Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Acara peluncuran perpustakaan digital atau digital library di The Sunan Hotel Solo, Rabu (17/5/2023). (Solopos.com-Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – The Sunan Hotel Solo meluncurkan perpustakaan digital atau digital library guna mendukung peningkatan literasi masyarakat. Para tamu bisa membaca buku di gawai dengan scan barcode di empat lokasi di area hotel.

Acara seremoni peluncuran perpustakaan digital digelar di Syailendra Ballroom The Sunan Hotel Solo, Rabu (17/5/2023). Acara tersebut dihadiri oleh General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Solo, Abdullah Soewarno, perwakilan pejabat di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan pegiat literasi di Solo.

Advertisement

Peluncuran perpustakaan digital ditandai dengan membuka bingkai yang ditutup kain hitam oleh para pejabat. Kemudian, acara dilanjutkan dengan mini talkshow dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Agus “Magelangan” Mulyadi dan Akhmad Ramdhon.

General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari mengatakan perpustakaan digital tersebut merupakan pertama yang ada di hotel di Indonesia.

Hal ini bukti komitmen tinggi The Sunan Hotel Solo untuk mendukung peningkatan literasi masyarakat. “Peluncuran perpustakaan digital di hotel saat momentum peringatan Hari Buku Nasional. Ini sesuatu yang baru di hotel. Dan The Sunan Hotel Solo menjadi pertama yang mendukung literasi masyarakat,” kata dia.

Advertisement

Retno menyampaikan perpustakaan digital di hotel itu hasil kolaborasi dengan PerpusKita di Solo. Ada 5.000 koleksi buku dengan beragam jenis yang dapat dibaca para tamu yang menginap di hotel. Mereka hanya perlu melakukan scan barcode di empat lokasi di area hotel, yakni restoran, lift, lobi, dan resepsionis.

Para tamu bisa membaca buku yang dipilih tanpa dipungut biaya alias gratis. “Pelaku bisnis perhotelan juga sangat peduli dengan literasi masyarakat. Karena akses literasi yang merata merupakan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia,” ujar dia.

Lebih jauh, Retno menjelaskan tingkat literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Karena itu, pelaku bisnis perhotelan ingin memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan literasi masyarakat.

Advertisement

Dalam sesi mini talkshow, blogger dan penulis buku, Agus “Magelangan” Mulyadi menyoroti tentang pentingnya akses membaca buku untuk meningkatkan literasi membaca.

Pria asal Magelang itu menyampaikan minat baca masyarakat tinggi jika mereka memiliki akses mudah dalam membaca buku.

Agus menceritakan dirinya mulai gemar membaca buku sejak duduk bangku kelas VI SD. “Membaca buku itu bisa melahirkan ide-ide brilian dan sudut pandang yang berbeda. Karir saya dari membaca buku. Kemudian menulis buku dan konten,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif