SOLOPOS.COM - Ilustrasi (www.freepik.com/business photo created by tirachardz)

Solopos.com, JAKARTA — Persaingan di industri fintech Tanah Air tampaknya makin keras. Hal ini paling tidak tercermin dalam  kisah salah satu fintech peer-to-peer (P2P) lending berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) UangTeman besutan PT Digital Alpha Indonesia yang nyaris bangkrut.

Sebagai informasi, UangTeman dikeluhkan oleh karyawan dan mantan karyawannya sendiri karena tidak membayar gaji setahun terakhir, serta disebut berbohong soal pemotongan gaji buat pembayaran pajak penghasilan (PPh) karyawan dan iuran BPJS Ketenagakerjaan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Perwakilan Karyawan UangTeman pun membuat petisi terkait hal ini, menuntut manajemen untuk membayarkan hak-hak karyawan yang tertunggak.

Ketika berita ini ditulis, petisi via Change.org ini telah ditandatangani 411 orang. Ketika dikonfirmasi Bisnis soal kabar ini, manajemen UangTeman mengalihkan segala informasi kepada FTI Consulting Inc sebagai penasihat keuangan sekaligus perwakilan pemegang saham mayoritas.

Baca Juga: BPR Utomo Widodo Ngawi Ditutup, Nasabah Tenang Simpanannya Dijamin LPS

Managing Director in the Corporate Finance & Restructuring segment of FTI Consulting, Foreky Wong menyebut pihaknya masih mengidentifikasi opsi yang sesuai dan layak bagi UangTeman untuk dapat mempertahankan bisnisnya.

FTI mengakui bahwa kabar terkait tunggakan-tunggakan UangTeman yang dikeluhkan karyawan dan mantan karyawan tersebut benar adanya. Terkini, FTI dan manajemen tengah mencoba opsi paling masuk akal untuk mencoba menyelamatkan UangTeman.

“FTI bertujuan untuk mewujudkan rencana yang telah ditetapkan, berupaya mengatasi tantangan mendesak UangTeman saat ini, dan memungkinkan perusahaan untuk mencapai posisi keuangan yang lebih kuat untuk menyelesaikan pinjaman dan pembayaran yang belum dibayar, termasuk kompensasi terhadap karyawan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (15/12/2021) malam.

Baca Juga: Pelindo Solusi Logistik Bareng JNE Perluas Pasar dan Layanan Masyarakat

Ketika ditanya mengenai potensi penyelamatan UangTeman lewat pencarian investor baru atau potensi diakuisisi, Foreky tak membantahnya, namun belum bisa memberikan informasi lebih lanjut.

“Kami belum bisa memberikan informasi pada tahap ini. Namun, kami dapat meyakinkan bahwa kami akan memberitahukan segera setelah kami dapat mengungkapkan investornya,” tambahnya.

Ketika dimintai konfirmasi Bisnis, CEO UangTeman, Aidil Zulkifli pun hanya memberikan sinyal positif bahwa pihaknya sudah punya gambaran soal calon investor yang berminat mengakuisisi UangTeman. “InsyaAllah dalam waktu dekat [akan diinformasikan],” ujarnya.

Baca Juga: Wujudkan Konektivitas, IPCC Jalin Kerja Sama dengan Pelabuhan Belawan

Sekadar informasi, UangTeman sudah cukup lama vakum memberikan pelayanan P2P lending. Padahal, platform ini termasuk senior karena sudah mendapatkan izin OJK sejak 2019, bahkan sempat menggenggam pendanaan Seri A yang terbilang jumbo, senilai US$12 juta pada Agustus 2018.

Mantan karyawan UangTeman menyebut bahwa UangTeman mulai goyang sejak gagal merealisasikan putaran pendanaan Seri B senilai US$10 juta dari beberapa investor, pada medio Oktober 2019 lalu. Hal ini dianggap menjadi penyebab UangTeman tak siap menghadapi krisis selama 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya