SOLOPOS.COM - Penonton berada di tribune pada hari kedua MotoGP Mandalika 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (14/10/2023) untuk menyaksikan babak kualifikasi serta Sprint Race. (Antara/Ahmad Subaidi)

Solopos.com, JAKARTA – Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dessy Ruhati menuturkan, estimasi sementara perputaran uang dalam ajang MotoGP seri Mandalika mencapai Rp914 miliar.

“Estimasi perputaran uang, penjualan tiket MotoGP dan pengeluaran dari penonton atau wisatawan yang hadir adalah sebesar Rp914 miliar, yang merupakan hasil sementara karena proses penghitungan masih berlangsung hingga sekarang,” ujar Dessy dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin (16/10/2023).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dirinya menyebut, gelaran ini mampu meraup hasil penjualan tiket sebesar Rp73 miliar serta pengeluaran (spending) wisatawan yang mencapai kurang lebih Rp841 miliar.

Ajang  yang dihadiri kurang lebih oleh 102.929 pengunjung ini, lanjut dia, mencatat pengeluaran para pengunjung yang mampu merogoh dana sekitar Rp5 juta-Rp10 juta per hari.

Dari sisi akomodasi, dirinya melaporkan pada zona satu hingga tiga yakni di Mandalika, Praha dan Kota Mataram tingkat okupansi mencapai 100 persen dengan kenaikan harga mencapai 2-3 kali lipat dari harga normal.

Adapun berdasarkan data yang dipaparkan, sebanyak 40 persen responden memilih hotel untuk menginap disusul homestay sebesar 20 persen, rumah kerabat sebanyak 26,6 persen dan Villa atau resor sebesar 13,3 persen.

Sementara dari jenis transportasi yang digunakan, pengunjung menggunakan pesawat terbang sebanyak 60 persen, mobil sebesar 26,6 persen serta kendaraan motor sebanyak 6,6 persen dan transportasi lain sebesar 6,6 persen.

Dessy juga melaporkan, para pengunjung yang menonton perhelatan ini didominasi oleh wisatawan asal Nusa Tenggara Barat sebesar 46,6 persen, Jawa Tengah 13,3 persen, Jawa Barat 13,3 persen, disusul Banten 13,3 persen serta Bali 6,6 persen dan DKI Jakarta 6,6 persen.

Lebih lanjut, mayoritas penonton atau sebesar 90 persen juga diakuinya bakal berkunjung kembali ke Mandalika atau Lombok, NTB bukan hanya karena perhelatan MotoGP namun karena fasilitas yang membaik. Pelaku UMKM, lanjut dia, mengalami peningkatan pendapatan sebesar 36,54 persen.

“Pelaku usaha setuju untuk kembali mengikuti perhelatan ini di masa depan. Para Pelaku usaha menyatakan bahwa MotoGP memberikan dampak yang baik bagi peningkatan omzet usaha,” imbuh Dessy.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pun mengungkapkan bahwa wisatawan nusantara juga menginginkan agar gelaran balap motor kelas kaisar ini dapat digelar di destinasi wisata unggulan lainnya.

“Dan mereka ingin ini juga bisa diadakan di beberapa destinasi wisata unggulan lainnya dan beberapa catatan lainnya, musala menjadi pekerjaan rumah bagi kita saat ini, karena tempatnya sedikit,” ujarnya.

Pasar Terbentuk

Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pasar balapan MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat telah terbentuk, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penonton di tahun kedua.

Erick menyebutkan, jumlah total penonton pada MotoGP 2023 mencapai 102.929 orang. Jumlah terbanyak terjadi di hari balapan yang mencapai 73.129 orang. Sedangkan pada 2022, jumlahnya tercatat 102.801 orang.

“Hal ini menandakan market dari balapan yang masuk kalender dunia ini mulai terpetakan. Mulai dari market para penonton yang berasal dari Jakarta, atau Jawa Timur, bahkan dari Bali dan Lombok sendiri,” ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/10/2023).

Menurut Erick, peningkatan jumlah penonton ini harus menjadi kajian bagi pengelola Mandalika GP, agar ke depannya dapat terus terjadi peningkatan.

Lebih lanjut, Erick meminta agar pengelola MotoGP dapat menghadirkan acara-acara lain untuk lebih menarik minat pengunjung.

“Kegiatan tambahan tak hanya akan mendatangkan penonton, tapi dengan adanya pameran (usaha mikro, kecil dan menengah) UMKM atau sejenisnya, maka meningkatkan daya tarik dari wisatawan mancanegara dan lokal dalam memberikan dampak ekonomi dan multiplier efek bagi masyarakat sekitarnya,” kata Erick.

Erick juga menyambut positif kolaborasi dan sinergi yang dilakukan perusahaan BUMN, seperti Injourney, ITDC, Pertamina, dan BUMN pendukung lainnya sehingga balapan MotoGP tahun ini bisa berjalan dengan baik.

Menurutnya, pembangunan dan penyempurnaan infrastruktur telah dilakukan dengan sangat matang oleh BUMN yang terlibat sehingga penyelenggaraan MotoGP kali ini jauh lebih baik.

“Saya optimistis MotoGP Mandalika 2023 akan memberikan multiplier efek yang lebih luas. Jika tahun lalu dampak ekonomi nasional mencapai Rp3,57 triliun dari Nusa Tenggara Barat, lalu Rp300 miliar dari Jakarta, dan Rp626,3 miliar di beberapa wilayah lain, maka seharusnya jumlah meningkat tahun ini,” kata Erick.

Tahun ini, sirkuit Mandalika mencatat sejumlah perbaikan. Mulai dari perbaikan lintasan (track), kesiapan marshal, medical centre, fasilitas paddock, grandstand, hingga inner-circuit. Salah satunya dengan memulai pengecatan ulang kerb dan area run-off Sirkuit.

Dari total luasan 27.380 m2 , pengecatan ulang telah mencapai kurang lebih 22.000 m2. Dilakukan pula pemasangan sensor untuk area track-limit yang baru sesuai permintaan Federasi Motosports Internasional (FIM), serta timing system.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya