SOLOPOS.COM - Suasana di terminal keberangkatan Bandara Adi Soemarmo Boyolali. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, SOLO – Pelaku usaha perjalanan umrah di Solo menyayangkan status Bandara Adi Soemarmo yang berubah dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ke depan diharapkan bandara tersebut tetap bisa melayani penerbangan reguler untuk umrah secara langsung.

Ketua Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo, Her Suprabu, mengatakan sebelum pandemi penerbangan umrah melalui Bandara Adi Soemarmo masih berjalan dengan baik. Bahkan bisa sebanyak empat kali dalam waktu satu pekan. Setelah kembalinya masa normal pasca pandemi Covid-17, para pelaku usaha perjalanan umrah pun berupaya untuk kembali menggeliatkan potensi tersebut.

Promosi Telin & BW Digital Berkolaborasi Percepat Konektivitas di Wilayah RI-Australia

“Tentunya saat ini ada hambatan, sebab status bandara sudah berubah. Mewakili teman-teman biro umrah [anggota Perpuhi Solo], tentunya menyayangkan status Bandara Adi Soemarmo, dari sebelumnya bandara internasional menjadi bandara domestik saja,” kata dia, Sabtu (4/5/2024).

Dia berharap bandara tersebut nantinya bisa menjadi bandara internasional kembali. Sebab jika dilihat dari potensi umrah, menurutnya Solo dan Jawa Tengah pada umumnya, layak untuk memiliki bandara internasional.

“Namun tentunya kami juga belum tahu pertimbangan pastinya apa [status bandara dirubah],” kata dia.

Dikatakan jika saat ini penerbangan umrah secara langsung dari Bandara Adi Soemarmo sudah tidak ada lagi selain penerbangan carter dari maskapai Lion Air yang berjalan sekali dalam sepekan. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, untuk penerbangan carter untuk umrah tersebut masih bisa berlanjut.

Hanya, jika penerbangan langsung untuk umrah tersebut hanya didukung dengan penerbangan carter, juga ada sisi positif dan negatifnya. Menurutnya, karena sistemnya carter, maka ketika jumlah penumpang tidak memenuhi batas minimal yang diharapkan, bisa jadi penumpang yang sudah ada akan digabung dengan penumpang yang ada di jadwal penerbangan berikutnya, atau ditunda.

“Sejauh ini untuk penerbangan carter di Solo memang belum pernah terjadi hal selerti itu. Namun kalau sampai terjadi, tentunya akan menjadi masalah,” lanjut dia. Untuk itu dia berharap ke depan tetap ada penerbangan reguler untuk umrah.

Lebih lanjut, Her Suprabu menyampaikan sejauh ini, untuk pemberangkatan jemaah umrah dari Solo, selain sebagian melalui Bandara Adi Soemarmo, juga ada yang melalui bandara di sekitar Soloraya, seperti di Yogyakarta, Surabaya maupun Jakarta.

“Sebagian karena juga ada yang memesan paket Garuda, jadi ada yang lewat Jakarta, beberapa juga lewat Surabaya dan Yogyakarta,” kata dia.

Layanan Haji Tetap Dilaksanakan

Diketahui, penerbangan umrah kembali dilakukan secara langsung melalui Bandara Adi Soemarmo di Boyolali pasca pandemi. Penerbangan itu dilakukan dengan tujuan Jeddah, yang dimulai pada Sabtu (9/9/2023). Penerbangan itu dilayani maskapai Lion Air. Pada penerbangan perdana dari Bandara Adi Soemarmo menuju Jeddah, mengangkut sekitar 433 orang jemaah umrah. Selanjutnya penerbangan umrah itu dilayani satu kali dalam sepekan, yakni setiap Sabtu, dengan rute Solo–Jeddah.

Berkaitan dengan status bandara yang berubah, bukan lagi bandara internasional, Manajemen Bandara Adi Soemarmo, menyampaikan akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait seperti regulator maupun pihak maskapai. Termasuk untuk penerbangan umrah yang sejauh ini berjalan. Namun pada prinsipnya Bandara Adi Soemarmo baik secara fasilitas maupun standar pelayanan siap untuk melaksanakan pelayanan penerbangan internasional.

Sementara pada Sabtu (4/5/2024), penerbangan carter untuk umrah tidak dilakukan. Namun hal tersebut bukan disebabkan karena masalah status bandara.

Legal, Compliance, and Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Hermawati P., menyampaikan hal itu karena kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi.

“Untuk flight umrah carter yang tiap Sabtu, kemarin tanggal 4 memang tidak terbang. Tapi itu bukan karena adanya perubahan status Bandara Adi Soemarmo, tapi karena kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait persiapan haji, jadi memang kegiatan umrah dari seluruh dunia dihentikan sementara,” kata dia, Senin (6/5/2024).

Di sisi lain, mengenai penerbangan haji 2024, disampaikan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 152 Tahun 2024 tentang Embarkasi dan Debarkasi Haji Tahun 1445 H/ 2024 M, Bandara Adi Soemarmo telah ditetapkan sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji Tahun 1445 H untuk Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Dengan begitu pelaksanaan pelayanan penerbangan haji tahun 2024 dipastikan tetap dilaksanakan melalui Bandara Adi Soemarmo.

Saat dikonfirmasi, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, menyampaikan mengenai penerbangan, pihaknya akan mengikuti peraturan dan kebijakan yang berlaku.

“Untuk penerbangan, kami mengikuti kebijakan yang berlaku. Kemudian untuk umrah, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” kata dia, Sabtu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya