SOLOPOS.COM - Salah satu flyer promosi Warung Upnormal. (Istimewa/@warunk_upnormal).
Solopos.com, SOLO — Media sosial (medsos) ramai mengabarkan bahwa Warunk Upnormal akan bangkrut karena sejumlah gerai ditutup.
Dilansir dari Bisnis.com, Desember lalu bisnis f&b milik Rex Marindo pernah jadi sorotan karena masuk peringkat pertama sebagai kafe terfavorit gen Z menurut Survei Top Brand Index (TBI).
Namun, sekarang ini Warunk Upnormal disoroti karena menutup sejumlah gerai. Kabar tersebut berawal dari video akun YouTube bernama Adam Vestrea.
Adam menyebut banyak gerai Warunk Upnormal yang bangkrut dari sudut pandangnya.
Unggahan tersebut kemudian dibagikan netizen ke akun Twitter @FOODFESS2. “Kalian pernah makan di Warunk Upnormal gak fess? Gimana menurut kalian?” cuitnya, dikutip Senin (6/2/2023).
Unggahan tersebut mengundang beragam komentar dari warganet.
Beberapa di antaranya bahkan ada yang membagikan alasan mengapa Warunk Upnormal saat ini sepi pengunjung bahkan menutup gerainya.
“Sayangnya, rasa makanan dan minuman di sana tak ikut naik kelas sehingga banyak orang yang jarang untuk datang kembali ke sana,” tulis akun tersebut.
Pendapat berbeda datang dari akun @040504***. Menurutnya, harga menunya saat ini cukup mahal dibandingkan sebelumnya. Akun @shki**** juga menambahkan, harga makanannya terlalu mahal untuk jenis makanan yang dijual di Warunk Upnormal.
“Makanannya b banget dan terlalu mahal untuk jenis makanan yg kayak gt mending ke warkop,” tulis @shki****, Senin (6/2/2023).
Dikutip dari Instagram resmi mereka @warunk_upnormal, mereka menulis bahwa konsepnya warung mereka yakni coffee shop yang ditujukan untuk kegiatan nongkrong, snacking, light bite, dessert, dan coffee.
Sementara, di Twitternya, disebutkan bahwa bisnis f&b ini memiliki 119 outlet.
Salah satu yang sudah tutup yakni Warunk Upnormal Renon, Bali yang tutup sejak 31 Oktober 2022. Informasi tersebut diumumkan melalui akun Instagram @warunkupnormal.bali.
“Dear pelanggan setia Warunk Upnormal Renon ,, Mimin mengucapkan banyak Terima kasih kepada Bro/Sist pelanggan #Setia Warunk Upnormal Renon bahwa pertanggal 31 Oktober 2022 kita tutup operasional ya ..huhu. Buat yang ga bisa Move On masih ada Warunk Upnormal Jimbaran ya ,” tulisnya, dikutip Senin (6/2/2023).
Warunk Upnormal juga pernah membuka gerai di Kota Solo. Tepatnya di Jalan Adi Sucipto Solo yang dibuka Maret 2017. Namun, umurnya juga tak panjang.
Dilansir dari Bisnis.com, sejak didirikan di Bandung pada 2014, Warunk Upnormal memiliki 113 outlet di hampir seluruh Indonesia.
Sosok di balik kesuksesan Warunk Upnormal yakni sosok Rex Marindo. Sebelum memulai usaha kuliner, Rex Marindo merupakan lulusan Universitas Parahyangan Bandung.
Dalam wawancaranya dengan Dr. Indrawan Nugroho, dirinya mengakui awal berkarier sebagai brand and marketing consultant. Namun saat menjadi konsultan, Rex sadar bahwa dia tidak akan bisa pensiun di usia 40 tahun.
Rex bersama rekan kerjanya mendirikan lini usaha baru dengan mendirikan PT Citarasaprima Indonesia Ferjaya (CRP) yang membawahi beragam brand, mulai dari Goreng Rempah Mafia, Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Sambal Khas Karmila, Fish Wow Cheeseee (FWC), dan Upnormal Coffee Roaster.
Strategi Warunk Upnormal untuk meraih kesuksesan yakni selain menjaga komitmen, membuat perencanaan yang matang dan memahami target pasar.
Dulu, setiap outlet Warunk Upnormal banyak tersedia colokan, Wi-Fi gratis, desain tempat yang minimalis, plating makanan yang unik, hingga beraneka boardgame.
Berbagai macam fasilitas tersebut tak lepas dari pengamatan Rex Marindo terhadap sasaran konsumen. Baginya, mengenal target pasar adalah hal penting yang harus dipahami dan ditetapkan sebelum memulai bisnis.
Sebelum membuka usaha Warunk Upnormal, Rex melakukan riset mendalam terhadap target konsumen, mulai dari kegiatan sehari-hari calon konsumen, apa yang mereka sukai saat di kafe, dan apa yang membuat mereka betah.
Namun, Warunk Upnormal sekarang ini dikabarkan bangkrut karena banyak gerai ditutup.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Rex Marindo Founder Warunk Upnormal, Si Mantan Konsultan Pemasaran jadi Entrepreneur